Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin ditutup meningkat di tengah menurunnya inflasi Indonesia.
 
Pada akhir perdagangan Senin, kurs rupiah menanjak 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.230 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.253 per dolar AS.
 
"Produk Domestik Bruto perekonomian AS tumbuh sebesar 1,3 persen secara tahunan pada kuartal pertama tahun 2024," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
 
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia mengalami inflasi tahunan (year-on-year/yoy) 2,84 persen pada Mei 2024.
 
Tingkat inflasi itu lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 3 persen.
 
Selama sepekan, rupiah terdepresiasi sebesar 1,58 persen week to week (wtw) akibat pernyataan hawkish pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
 
Imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah Indonesia turun 2-4 basis poin (bps), mengikuti tren yield US Treasury yang lebih rendah setelah revisi data produk domestik bruto (PDB) AS.
 
Pekan lalu, rata-rata harian volume perdagangan obligasi pemerintah mencatat Rp17,31 triliun, lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang mencatat rata-rata Rp13,04 triliun.
 
Kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia meningkat sebesar Rp4,02 triliun menjadi Rp807 triliun atau 14,06 persen dari total beredar pada 30 Mei 2024.
 
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat jadi Rp16.230 di saat penurunan inflasi Indonesia

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024