Jawa Barat menjadi salah satu provinsi dengan belanja produk dalam negeri tertinggi di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan.
"Jabar punya beberapa prestasi, salah satunya provinsi dengan belanja P3DN yang cukup besar, " kata Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Heru Kustanto dalam keterangan di Bandung, Rabu.
Baca juga: Gubernur minta pemda se-Jabar optimalkan penggunaan KKI
Heru mengungkapkan pada 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi daerah paling besar yang melakukan belanja produk dalam negeri, bahkan juga telah mengakselerasi kewajiban yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo.
Pada 2024 penggunaan produksi dalam negeri dari belanja barang dan modal ditargetkan sekitar 95 persen dari anggaran yang ada di setiap kementerian lembaga, BUMN, dan BUMD.
"Tahun lalu sudah 90 persen lebih dan kini sudah dinaikan targetnya, pada tahun lalu kan 90 persenan, tahun ini meningkat 95 persen. Tentu ini harus diimbangi kemampuan dalam negeri kita karena itu dalam kesempatan ini menampilkan perusahaan yang sudah memiliki sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Produk mereka bisa dibeli atau wajib dibeli kalau ada TKDN," ucapnya.
Jabar menggelar Kick Off Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan Konsumen Cerdas Tahun 2024 pada Selasa (21/5), yang diharapkan oleh Kadisperindag Jabar Noneng Komara Nengsih, bisa mendorong masyarakat Jabar cerdas untuk membeli produk lokal berkualitas, serta mengenalkan produk Jabar sebagai produk unggulan Indonesia.
"Pada akhirnya terjadi peningkatan penggunaan produk dalam negeri serta bangga dengan produk-produk buatan Indonesia. Media sendiri berperan untuk turut serta mempromosikan kegiatan konsumen cerdas, produk lokal berkualitas, penggunaan produk dalam negeri dan Bangga Buatan Indonesia," ujarnya.
Pihaknya sejauh ini telah melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan mendorong perluasan akses pasar bagi industri kecil dan menengah.
Kegiatan itu di antaranya, bimbingan teknis atau fasilitasi sertifikasi TKDN; fasilitasi promosi dalam bentuk business matching; upaya peningkatan pengadaan barang/jasa pemerintah berbasis industri lokal melalui sosialisasi dan kerja sama Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat yang tergabung dalam Tim P3DN.
"Selain itu, juga memberikan edukasi dan pendampingan kepada para pelaku usaha untuk mendaftarkan produknya dalam aplikasi e-Katalog. Kalau kita kemarin sudah tertinggi di Indonesia, kita di atas 80 persen, tapi targetnya sekarang 95 persen, jadi harus mengejar target lagi," ujarnya.
"Jabar punya beberapa prestasi, salah satunya provinsi dengan belanja P3DN yang cukup besar, " kata Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Heru Kustanto dalam keterangan di Bandung, Rabu.
Baca juga: Gubernur minta pemda se-Jabar optimalkan penggunaan KKI
Heru mengungkapkan pada 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi daerah paling besar yang melakukan belanja produk dalam negeri, bahkan juga telah mengakselerasi kewajiban yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo.
Pada 2024 penggunaan produksi dalam negeri dari belanja barang dan modal ditargetkan sekitar 95 persen dari anggaran yang ada di setiap kementerian lembaga, BUMN, dan BUMD.
"Tahun lalu sudah 90 persen lebih dan kini sudah dinaikan targetnya, pada tahun lalu kan 90 persenan, tahun ini meningkat 95 persen. Tentu ini harus diimbangi kemampuan dalam negeri kita karena itu dalam kesempatan ini menampilkan perusahaan yang sudah memiliki sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Produk mereka bisa dibeli atau wajib dibeli kalau ada TKDN," ucapnya.
Jabar menggelar Kick Off Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan Konsumen Cerdas Tahun 2024 pada Selasa (21/5), yang diharapkan oleh Kadisperindag Jabar Noneng Komara Nengsih, bisa mendorong masyarakat Jabar cerdas untuk membeli produk lokal berkualitas, serta mengenalkan produk Jabar sebagai produk unggulan Indonesia.
"Pada akhirnya terjadi peningkatan penggunaan produk dalam negeri serta bangga dengan produk-produk buatan Indonesia. Media sendiri berperan untuk turut serta mempromosikan kegiatan konsumen cerdas, produk lokal berkualitas, penggunaan produk dalam negeri dan Bangga Buatan Indonesia," ujarnya.
Pihaknya sejauh ini telah melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan mendorong perluasan akses pasar bagi industri kecil dan menengah.
Kegiatan itu di antaranya, bimbingan teknis atau fasilitasi sertifikasi TKDN; fasilitasi promosi dalam bentuk business matching; upaya peningkatan pengadaan barang/jasa pemerintah berbasis industri lokal melalui sosialisasi dan kerja sama Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat yang tergabung dalam Tim P3DN.
"Selain itu, juga memberikan edukasi dan pendampingan kepada para pelaku usaha untuk mendaftarkan produknya dalam aplikasi e-Katalog. Kalau kita kemarin sudah tertinggi di Indonesia, kita di atas 80 persen, tapi targetnya sekarang 95 persen, jadi harus mengejar target lagi," ujarnya.
Baca juga: Kota dan kabupaten di Jawa Barat gunakan KKI untuk belanja pemerintah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar jadi provinsi dengan belanja produk dalam negeri tertinggi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024