Antarajawabarat.com,19/12 - Menteri Kehakiman Aljazair Tayeb Louh pada Kamis (18/12) memerintahkan dilakukannya penyelidikan mengenai kasus kematian pesepak bola Kamerun Albert Ebosse, dan mengatakan siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu akan diseret ke pengadilan.
Ebosse "menyerah pada luka di kepalanya setelah terkena proyektil yang dilemparkan dari stan" di Stadion Tizi Ouzou, pada akhir pertandingan liga lokal melawan USM Alger (1-2), demikian versi resmi Aljazair mengenai peristiwa tersebut.
Namun satu otopsi yang dilakukan atas mayat Ebosse di Kamerun menantang versi resmi tersebut, sebab otopsi itu menyatakan pesepak bola tersebut "ditikam dan dipukuli secara brutal hingga tewas" di ruang ganti pakaian.
Sebagai reaksi atas pengungkapan baru itu, Menteri Kehakiman Aljazair tersebut menjelaskan abwha "penyelidikan awal jaksa telah dilakukan", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Ia menambahkan penyelidikan kehakiman akan dimulai untuk mengkajir faksi dan tindakan yang berkaitan dengan kasus tersebut.
Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) melarang JS Kabylie dari Aljazair untuk mengikuti kompetisi di Benua Hitam itu selama dua tahun, setelah kematian Ebosse.
Walaupun JSK menempati posisi kedua dalam liga musim lalu, klub tersebut takkan ikut dalam pertandingan Liga Champion Afrika 2015, akibat sanksi CAF. Liga Sepak Bola Aljazair juga melarang JS Kabylie bertemu penggemar mereka dan main di stadion kota asal mereka untuk sisa musim ini.
antara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
Ebosse "menyerah pada luka di kepalanya setelah terkena proyektil yang dilemparkan dari stan" di Stadion Tizi Ouzou, pada akhir pertandingan liga lokal melawan USM Alger (1-2), demikian versi resmi Aljazair mengenai peristiwa tersebut.
Namun satu otopsi yang dilakukan atas mayat Ebosse di Kamerun menantang versi resmi tersebut, sebab otopsi itu menyatakan pesepak bola tersebut "ditikam dan dipukuli secara brutal hingga tewas" di ruang ganti pakaian.
Sebagai reaksi atas pengungkapan baru itu, Menteri Kehakiman Aljazair tersebut menjelaskan abwha "penyelidikan awal jaksa telah dilakukan", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Ia menambahkan penyelidikan kehakiman akan dimulai untuk mengkajir faksi dan tindakan yang berkaitan dengan kasus tersebut.
Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) melarang JS Kabylie dari Aljazair untuk mengikuti kompetisi di Benua Hitam itu selama dua tahun, setelah kematian Ebosse.
Walaupun JSK menempati posisi kedua dalam liga musim lalu, klub tersebut takkan ikut dalam pertandingan Liga Champion Afrika 2015, akibat sanksi CAF. Liga Sepak Bola Aljazair juga melarang JS Kabylie bertemu penggemar mereka dan main di stadion kota asal mereka untuk sisa musim ini.
antara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014