Antarajawabarat.com, 23/11 - Pelatih gulat Kabupaten Bandung Kusnaedi dan Ny Lina Herlina menjadi orang tua dari keluarga yang meraih medali emas terbanyak pada ajang Porda Jabar XII/2014 di Kabupaten Bekasi, Sabtu.
Tiga anggota keluarganya yang turun pada cabang olahraga itu dan penghuni Pelatda PON XIX/2016 menyumbang medali emas bagi daerah masing-masing yang dibelanya.
Putra pertamanya Handaka Wiguna meraih mendali emas kelas 55Kg untuk Kabupaten Bekasi serta putra keduanya Rio Akbar Bahari mendulang emas kelas 86Kg putra. Emas ketiga keluarga itu dipersembahkan Espiani, istri putra pertamanya yang meraih emas untuk Kabupaten Bandung Barat pada kelas 55Kg.
"Alhamdulillah ketiganya bisa meraih medali emas, namun yang terpenting mereka telah menjawab kepercayaan dengan prestasi. Mudah-mudahan bisa berlanjut pada PON XIX/2016 mendatang," kata Kusnaedi yang juga pelatih gulat Kabupaten Bandung pada ajang Porda Jabar XII/ 2014 di Kabupaten Bekasi itu.
Keluarga Kusnaedi merupakan keluarga gulat, selain ia dan putranya, istrinya Ny Lina Herlina yang guru SD Negeri Cieuri Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, juga menjadi wasit bersertifikat nasional.
"Semuanya berkiprah di gulat, termasuk putri bungsu kami yang juga juara di Kejuaraan Daerah Piala Gubernur 2014 lalu," kata Kusnaedi.
Sebagai pelatih, ia turut berperan mempersembahkan empat medali emas, lima perak dan tiga perunggu pada ajang olahraga empat tahunan tingkat Jawa Barat itu.
Keluarga Kusnaedi yang juga pengajar di SMAN I Majalaya dan SMK 2 LPPMRI Majalaya itu bisa menjadi salah satu model pembinaan dan regenerasi atlet dimana pengenalan, pelatihan dan pembinaan atlet dilakukan intensif di kalangan keluarga.
"Kedua anak saya menekuni gulat sejak kecil, keduanya masuk PPLP Jabar sebelum masuk ke Pelatda Jabar," kata pria yang juga mantan atlet gulat Kabupaten Bandung itu.
Tak hanya di keluarganya, ia yang juga memiliki sertifikat kepelatihan dan wasit nasional itu merekrut dan mensosialisasikan gulat di sekolah tempatnya mengajar. Ia menyebutkan animo para pelajar kepada gulat terus meningkat, dan ia terus merangsang agar para siswa tahu, mengenal dan berminat untuk berlatih cabang olahraga itu.
Bantuan matras dari KONI Kabupaten Bandung dimanfaatkannya untuk melakukan pembinaan atlet di kawasan Bandung selatan itu. Ia mengaku bukan hal mudah untuk memperkenalkan olahraga itu sehingga diminati dan menarik minat para siswanya.
"Sebagai pengajar mata pelajaran olahraga kami berupaya gunakan berbagai cara agar para siswa tertarik dan menekuni gulat," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
Tiga anggota keluarganya yang turun pada cabang olahraga itu dan penghuni Pelatda PON XIX/2016 menyumbang medali emas bagi daerah masing-masing yang dibelanya.
Putra pertamanya Handaka Wiguna meraih mendali emas kelas 55Kg untuk Kabupaten Bekasi serta putra keduanya Rio Akbar Bahari mendulang emas kelas 86Kg putra. Emas ketiga keluarga itu dipersembahkan Espiani, istri putra pertamanya yang meraih emas untuk Kabupaten Bandung Barat pada kelas 55Kg.
"Alhamdulillah ketiganya bisa meraih medali emas, namun yang terpenting mereka telah menjawab kepercayaan dengan prestasi. Mudah-mudahan bisa berlanjut pada PON XIX/2016 mendatang," kata Kusnaedi yang juga pelatih gulat Kabupaten Bandung pada ajang Porda Jabar XII/ 2014 di Kabupaten Bekasi itu.
Keluarga Kusnaedi merupakan keluarga gulat, selain ia dan putranya, istrinya Ny Lina Herlina yang guru SD Negeri Cieuri Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, juga menjadi wasit bersertifikat nasional.
"Semuanya berkiprah di gulat, termasuk putri bungsu kami yang juga juara di Kejuaraan Daerah Piala Gubernur 2014 lalu," kata Kusnaedi.
Sebagai pelatih, ia turut berperan mempersembahkan empat medali emas, lima perak dan tiga perunggu pada ajang olahraga empat tahunan tingkat Jawa Barat itu.
Keluarga Kusnaedi yang juga pengajar di SMAN I Majalaya dan SMK 2 LPPMRI Majalaya itu bisa menjadi salah satu model pembinaan dan regenerasi atlet dimana pengenalan, pelatihan dan pembinaan atlet dilakukan intensif di kalangan keluarga.
"Kedua anak saya menekuni gulat sejak kecil, keduanya masuk PPLP Jabar sebelum masuk ke Pelatda Jabar," kata pria yang juga mantan atlet gulat Kabupaten Bandung itu.
Tak hanya di keluarganya, ia yang juga memiliki sertifikat kepelatihan dan wasit nasional itu merekrut dan mensosialisasikan gulat di sekolah tempatnya mengajar. Ia menyebutkan animo para pelajar kepada gulat terus meningkat, dan ia terus merangsang agar para siswa tahu, mengenal dan berminat untuk berlatih cabang olahraga itu.
Bantuan matras dari KONI Kabupaten Bandung dimanfaatkannya untuk melakukan pembinaan atlet di kawasan Bandung selatan itu. Ia mengaku bukan hal mudah untuk memperkenalkan olahraga itu sehingga diminati dan menarik minat para siswanya.
"Sebagai pengajar mata pelajaran olahraga kami berupaya gunakan berbagai cara agar para siswa tertarik dan menekuni gulat," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014