Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengerahkan 15 truk untuk membersihkan tumpukan sampah, salah satunya di kawasan Cikurubuk sebagai dampak dari musim libur Lebaran 2024.
"Sampah di Cikurubuk kurang lebih 480 meter kubik sudah diangkut," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya Feri Arif Maulana saat dihubungi melalui telepon seluler di Tasikmalaya, Sabtu.
Ia menuturkan produksi sampah di Kota Tasikmalaya pada saat Ramadhan dan libur Lebaran meningkat dibandingkan dengan hari biasa sebesar 40 persen, terhitung dari volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir Tasikmalaya.
Berdasarkan data di TPA Ciangir itu, kata dia, sampah yang masuk ke TPA dua pekan sebelum Lebaran sebanyak 2.954 meter kubik, dan sepekan sebelum Lebaran 3.268 meter kubik, kemudian sepekan setelah Lebaran tercatat sebanyak 2.182 meter kubik.
"Volume sampahnya meningkat sekitar 40 persen selama bulan puasa dan Lebaran 2024," katanya.
Terkait adanya penumpukan sampah di kawasan Cikurubuk, kata dia, karena adanya peningkatan volume sampah dari aktivitas pedagang di pasar yang tercatat secara akumulasi menjelang dan sesudah Lebaran sebanyak 480 meter kubik.
Adanya peningkatan volume sampah itu, kata dia, membuat jajarannya mengerahkan 15 truk agar bisa secepatnya mengangkut sampah dari berbagai wilayah Kota Tasikmalaya, salah satunya mengatasi sampah di Cikurubuk.
"Sebelumnya rata-rata per hari 48 meter kubik, itu (480 meter kubik) akumulasi selama menjelang dan sesudah Lebaran," katanya.
Ia mengungkapkan selain upaya pengangkutan sampah ke TPA Ciangir, jajarannya juga terus berupaya melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat agar melakukan pemilahan terlebih dahulu sebelum sampah dibuang agar terjadi pengurangan produksi sampah.
Selama ini, kata dia, DLH Kota Tasikmalaya memiliki program untuk pengelolaan sampah seperti bekerja sama dengan pengusaha maggot untuk memanfaatkan sampah organik, kemudian program bank sampah, dan ekoenzim.
"Program pengurangan dan program penanganan, seperti maggot, bank sampah, ekoenzim terus kita gencarkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Sampah di Cikurubuk kurang lebih 480 meter kubik sudah diangkut," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya Feri Arif Maulana saat dihubungi melalui telepon seluler di Tasikmalaya, Sabtu.
Ia menuturkan produksi sampah di Kota Tasikmalaya pada saat Ramadhan dan libur Lebaran meningkat dibandingkan dengan hari biasa sebesar 40 persen, terhitung dari volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir Tasikmalaya.
Berdasarkan data di TPA Ciangir itu, kata dia, sampah yang masuk ke TPA dua pekan sebelum Lebaran sebanyak 2.954 meter kubik, dan sepekan sebelum Lebaran 3.268 meter kubik, kemudian sepekan setelah Lebaran tercatat sebanyak 2.182 meter kubik.
"Volume sampahnya meningkat sekitar 40 persen selama bulan puasa dan Lebaran 2024," katanya.
Terkait adanya penumpukan sampah di kawasan Cikurubuk, kata dia, karena adanya peningkatan volume sampah dari aktivitas pedagang di pasar yang tercatat secara akumulasi menjelang dan sesudah Lebaran sebanyak 480 meter kubik.
Adanya peningkatan volume sampah itu, kata dia, membuat jajarannya mengerahkan 15 truk agar bisa secepatnya mengangkut sampah dari berbagai wilayah Kota Tasikmalaya, salah satunya mengatasi sampah di Cikurubuk.
"Sebelumnya rata-rata per hari 48 meter kubik, itu (480 meter kubik) akumulasi selama menjelang dan sesudah Lebaran," katanya.
Ia mengungkapkan selain upaya pengangkutan sampah ke TPA Ciangir, jajarannya juga terus berupaya melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat agar melakukan pemilahan terlebih dahulu sebelum sampah dibuang agar terjadi pengurangan produksi sampah.
Selama ini, kata dia, DLH Kota Tasikmalaya memiliki program untuk pengelolaan sampah seperti bekerja sama dengan pengusaha maggot untuk memanfaatkan sampah organik, kemudian program bank sampah, dan ekoenzim.
"Program pengurangan dan program penanganan, seperti maggot, bank sampah, ekoenzim terus kita gencarkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024