Polisi mengevakuasi wisatawan ke rumah sakit setelah mobil yang ditumpangi mereka mengalami kecelakaan lalu lintas di jalur wisata Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.
 
Kepala Polsek Cisurupan Iptu Asep Saepudin membenarkan ada rombongan wisatawan sebanyak 19 orang termasuk sopir asal Karawang, Jawa Barat, mengalami kecelakaan tunggal setelah pulang berwisata dari Taman Wisata Alam Gunung Papandayan.

Baca juga: Wisata pendakian gunung di Garut dibuka kembali

"Iya, betul (ada kecelakaan), wisatawan yang mau pulang selesai dari Papandayan," kata Asep saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Senin malam.

Ia menuturkan insiden kecelakaan itu menimpa mobil jenis Isuzu Elf nomor polisi R 7127 IA yang dikemudikan Natim (42) warga Kabupaten Karawang melaju dari arah Papandayan menuju Jalan Raya Cisurupan, Garut.

Kecelakaan itu, kata dia, terjadi di jalur tikungan atau rawan terjadinya kecelakaan yakni di Blok Leter S Nangklak, Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan yang disebabkan adanya sistem pengereman yang rusak, sehingga mobil melaju tak terkendali dan akhirnya menabrak batu.

Ia menyebutkan akibat kejadian itu sebanyak 19 orang mengalami luka-luka. Dari jumlah korban itu, tiga orang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut, dan lainnya dirawat di Puskesmas Cisurupan.

"Tiga orang dirujuk ke RSU dr Slamet, dan 16 orang masih dalam perawatan PKM Cisurupan," kata Kapolsek.

Ia menyampaikan jalur wisata Gunung Papandayan tersebut rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas karena banyak tikungan jalan dan turunan tajam.
"Memang jalannya banyak tikungan dan turunan tajam," katanya.

Ia mengatakan kendaraan wisatawan yang hendak melewati jalur wisata itu harus meningkatkan kewaspadaan, dan pengemudi dalam keadaan fit.

Selain itu, lanjut dia, pengemudi harus terlebih dahulu memperhatikan fungsi rem kendaraan dan tidak melajukan kendaraannya dengan cepat karena berisiko terjadi kecelakaan.

"Kondisi kendaraan dan pengemudi harus betul-betul fit, terutama sistem pengereman, dan tidak memacu kendaraannya terlalu cepat," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024