Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, meluncurkan program Warung Peduli Inflasi (Waduli) di Pasar Induk Jagasatru sebagai pusat informasi dan barometer pengendalian harga pangan di kota itu.
 
“Program ini menjadi wadah edukasi yang dioptimalkan sebagai tempat penyelenggaraan operasi pasar di Kota Cirebon. Khususnya terkait tersedianya rujukan untuk menjaga stabilitas harga pangan,” kata Penjabat Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Selasa.

Baca juga: Cegah sengketa merek, Pemkot Cirebon bantu UMKM urus HAKI
 
Ia menjelaskan program ini merupakan hasil kolaborasi dari lima kabupaten dan kota, untuk memusatkan jalur distribusi pangan yang menghubungkan produsen dengan pedagang melalui skema business to business.
 
Dalam pelaksanaannya, kata Agus, Pemkot Cirebon menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Pasar Berintan sebagai operator program Waduli guna memangkas rantai penyaluran komoditas pokok menjadi lebih efisien.
 
Dia menyebut bahwa komoditas pangan yang masuk ke Waduli, nantinya bisa dipantau dan menjadi rujukan dalam menentukan kebijakan lanjutan untuk menekan laju inflasi.
 
“Diharapkan di Waduli ini bisa diterapkan strategi pengendalian inflasi yakni terkait ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, komunikasi efektif melalui transparansi harga dan kerjasama antardaerah,” ujarnya.
 
Agus menegaskan kehadiran Waduli tidak akan menjadi pesaing bagi para pedagang pasar, sebab tujuan diluncurkannya program ini semata-mata guna memantau pasokan serta kondisi harga pangan di Kota Cirebon.
 
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Anton Pitono menyampaikan bahan pangan yang tersedia di Waduli, akan mencantumkan keterangan harga sesuai nilai pasar atau harga eceran tertinggi.
 
Artinya, kata dia, masyarakat dapat melihat harga bahan pangan itu sebelum memutuskan untuk berbelanja.
 
“Pencantuman harga di pasar juga menjadi bagian dari upaya transparansi. Kami pastikan program ini dapat membantu menjaga pasokan pangan dari sumber produksi dengan harga yang terjangkau,” ujar Anton.
 
Ia menambahkan pihaknya bersama Pemkot Cirebon akan terus memantau ketersediaan stok bahan pangan di pasar, serta memikirkan saluran distribusi yang efektif agar tidak terjadi kenaikan harga.

Baca juga: Pemkot tambah destinasi agar turis menetap lebih lama di Cirebon

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024