Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan, turun setelah rilis data neraca perdagangan RI yang mencatat surplus terendah sejak Mei 2023.
 
Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah dibuka melemah 45 poin atau 0,29 persen menjadi Rp15.644 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.599 per dolar AS.
 
"Rupiah semakin terdepresiasi setelah neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus terendah sejak Mei 2023," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
 
Surplus perdagangan pada Februari 2024 menyempit menjadi 0,9 miliar dolar AS dari 2 miliar dolar AS pada Januari 2024.
 
Surplus yang lebih rendah terutama disebabkan oleh penurunan ekspor ke Tiongkok di tengah libur nasional di Tiongkok, dan solidnya impor minyak atau gas dan beras.
 
Surplus yang lebih rendah menimbulkan kekhawatiran terhadap melebarnya defisit transaksi berjalan.
 
Pekan lalu, rata-rata harian volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat Rp29,10 triliun, meningkat dibandingkan pekan sebelumnya yang mencatat rata-rata Rp17,30 triliun. Kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia turun Rp1,36 triliun menjadi Rp819 triliun atau sebesar 14,18 persen dari total outstanding pada 16 Maret 2024.
 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah turun setelah neraca perdagangan RI catat surplus terendah

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024