Bandung, 15/9 (Antara) - Commonwealth Bank Indonesia (CBI) membidik potensi besar pasar pembiayaan bagi industri kreatif Kota Kembang Bandung yang merupakan salah satu kiblat industri kreatif nasiona, kata Presiden Direktur CBI Tony Costa di Bandung, Senin.
"Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung di atas rata-rata, salah satunya didukung oleh industri kreatif yang terus tumbuh dan menguat. Kami melihat mereka pasar potensial," kata Tony Costa di sela-sela peresmian kantor cabang baru bank internasional itu di Bandung.
Menurut dia, dalam mengembangkan bisnisnya, kalangan UKM membutuhkan akses pendanaan perbankan. Pihaknya juga siap memberikan pendampingan sebagai mitra strategis.
Kota Bandung merupakan kota kreatif di Indonesia yang menjadi motor dan trend setter bergerak dalam bidang kuliner, busana, dan sebagainya.
"Potensi industri kreatif begitu terbuka dan besar," katanya.
Ia menyebutkan, industri kreatif berkontribusi positif pada total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yaitu sebesar 7,05 persen. Kontribusi lainnya, kata Tony, dalam hal penciptaan lapangan kerja.
Industri kreatif mampu menyerap 11,9 juta tenaga kerja atau sekitar 10,7 persen tenaga kerja nasional. Industri itu pun membuka 5,4 juta jenis usaha atau 9,7 persen jumlah usaha nasional, yang mayoritas merupakan UMKM.
"UMKM menjadi target pasar pengembangan bisnis kami di Indonesia, termasuk Jabar, khususnya Kota Bandung," kata Executive Vice President Head of Retail Banking & Services CBI, Anwar Zaenudin.
Ia menyebutkan mendampingi nasabah UMKM di Bandung Raya sejak tahun 2000 dengan posisi nasabah saat ini 12 ribu. Per Agustus 2014 pihaknya telah menggelontorkan kredit senilai Rp160 miliar untuk kredit produktif.
Menurut Anwar Zaenuddin merupakan kota terbesar ketiga dan kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia. Pada tahun 2013, Bandung memberikan kontribusi sembilan persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,82 persen yang menjadikan Bandung sebagai salah satu sumber penting pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung di atas rata-rata, salah satunya didukung oleh industri kreatif yang terus tumbuh dan menguat. Kami melihat mereka pasar potensial," kata Tony Costa di sela-sela peresmian kantor cabang baru bank internasional itu di Bandung.
Menurut dia, dalam mengembangkan bisnisnya, kalangan UKM membutuhkan akses pendanaan perbankan. Pihaknya juga siap memberikan pendampingan sebagai mitra strategis.
Kota Bandung merupakan kota kreatif di Indonesia yang menjadi motor dan trend setter bergerak dalam bidang kuliner, busana, dan sebagainya.
"Potensi industri kreatif begitu terbuka dan besar," katanya.
Ia menyebutkan, industri kreatif berkontribusi positif pada total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yaitu sebesar 7,05 persen. Kontribusi lainnya, kata Tony, dalam hal penciptaan lapangan kerja.
Industri kreatif mampu menyerap 11,9 juta tenaga kerja atau sekitar 10,7 persen tenaga kerja nasional. Industri itu pun membuka 5,4 juta jenis usaha atau 9,7 persen jumlah usaha nasional, yang mayoritas merupakan UMKM.
"UMKM menjadi target pasar pengembangan bisnis kami di Indonesia, termasuk Jabar, khususnya Kota Bandung," kata Executive Vice President Head of Retail Banking & Services CBI, Anwar Zaenudin.
Ia menyebutkan mendampingi nasabah UMKM di Bandung Raya sejak tahun 2000 dengan posisi nasabah saat ini 12 ribu. Per Agustus 2014 pihaknya telah menggelontorkan kredit senilai Rp160 miliar untuk kredit produktif.
Menurut Anwar Zaenuddin merupakan kota terbesar ketiga dan kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia. Pada tahun 2013, Bandung memberikan kontribusi sembilan persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,82 persen yang menjadikan Bandung sebagai salah satu sumber penting pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014