Antarajawabarat.com,15/9 - PT Pindad akan membeli dan menggunakan propelan produksi PT Dahana untuk keperluan amunisi buatan perusahaan BUMN Strategis itu.
"Dengan kerja sama ini maka Pindad bisa memperoleh jaminan pasokan propelan dari produksi dalam negeri dalam hal ini dari Dahana," kata Direktur Utama Pindad Sudirman Said pada penandatanganan MoU dengan PT Dahana di Bandung, Senin.
Penandatanganan itu dilakukan antara Dirut Pindad dengan Dirut PT Dahana F Harry Sampurno di Aula Pindad.
Propan merupakan bahan peledak yang digunakan sebagai pembentuk gas pendorong yang digunakan dalam peluru atau roket. Saat ini Pindad memproduksi 150 juta butir amunisi kaliber kecil.
"Selama ini pasokan propelan untuk puluru Pindad dari impor," katanya.
Pihaknya berharap dengan pabrik propelan Dahana rampung pembangunannya, diharapkan akan memperoleh pasokan yang kompetitif harganya dari produk impor," kata Sudirman.
Menurut dia, pihaknya bisa meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam produk Pindad. Dari sisi harga bisa ditekan karena biaya distribusi yang lebih murah dibandingkan impor.
Sementara itu Dirut PT Dahana F Harry Sampurno menjelaskan perjanjian yang telah ditandatangani dengan Pindad merupakan langkah strategis bagi perkembangan usaha Dahana yang saat ini memiliki pabrik baru dan permesinan baru.
"Kesempatan ini memungkinkan kami untuk memperoleh jaminan pembelian produk propelan oleh industri pertahanan dalam negeri," kata Harry Sampurno.
Baik Harry Sampurno maupun Sudierman Said mengakui perjanjian antara kedua BUMN ini bukan serta merta meniadakan kualitas dari produk propelan.
"Pindad menetapkan sejumlah persyaratan teknis yabg harus dipenuhi oleh propelan produk dahana," kata Harry.
Pihaknya terbuka, bila ada ketentuan teknis yang belum terpenuhi maka Pindad boleh mengimpor propelan unbtuk mencukupi kebutuhan produksi amunisinya.
"Semangatnya untuk menuju kemandirian industri pertahanan di dalam negeri," katanya.
Upaya itu menurut dia tidak mudah pasalnya penguasaan teknologi, suntikan modal kerja hingga pasar produk pertahanan masih didominasi asing.
"Cikal bakal kerja sama ini kelak akan menjadi bussines model antar BUMN dan kami siap untuk melayani keperluan industri pertahanan dalam negeri," katanya.
Kapasitas produksi propelan Dahana saat ini 200 ton hingga 250 ton. Namun dengan penambahan pabrik akan meningktakna kapasitas prodiksi menjadi 350 ton hingga 500 ton.***1***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Dengan kerja sama ini maka Pindad bisa memperoleh jaminan pasokan propelan dari produksi dalam negeri dalam hal ini dari Dahana," kata Direktur Utama Pindad Sudirman Said pada penandatanganan MoU dengan PT Dahana di Bandung, Senin.
Penandatanganan itu dilakukan antara Dirut Pindad dengan Dirut PT Dahana F Harry Sampurno di Aula Pindad.
Propan merupakan bahan peledak yang digunakan sebagai pembentuk gas pendorong yang digunakan dalam peluru atau roket. Saat ini Pindad memproduksi 150 juta butir amunisi kaliber kecil.
"Selama ini pasokan propelan untuk puluru Pindad dari impor," katanya.
Pihaknya berharap dengan pabrik propelan Dahana rampung pembangunannya, diharapkan akan memperoleh pasokan yang kompetitif harganya dari produk impor," kata Sudirman.
Menurut dia, pihaknya bisa meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam produk Pindad. Dari sisi harga bisa ditekan karena biaya distribusi yang lebih murah dibandingkan impor.
Sementara itu Dirut PT Dahana F Harry Sampurno menjelaskan perjanjian yang telah ditandatangani dengan Pindad merupakan langkah strategis bagi perkembangan usaha Dahana yang saat ini memiliki pabrik baru dan permesinan baru.
"Kesempatan ini memungkinkan kami untuk memperoleh jaminan pembelian produk propelan oleh industri pertahanan dalam negeri," kata Harry Sampurno.
Baik Harry Sampurno maupun Sudierman Said mengakui perjanjian antara kedua BUMN ini bukan serta merta meniadakan kualitas dari produk propelan.
"Pindad menetapkan sejumlah persyaratan teknis yabg harus dipenuhi oleh propelan produk dahana," kata Harry.
Pihaknya terbuka, bila ada ketentuan teknis yang belum terpenuhi maka Pindad boleh mengimpor propelan unbtuk mencukupi kebutuhan produksi amunisinya.
"Semangatnya untuk menuju kemandirian industri pertahanan di dalam negeri," katanya.
Upaya itu menurut dia tidak mudah pasalnya penguasaan teknologi, suntikan modal kerja hingga pasar produk pertahanan masih didominasi asing.
"Cikal bakal kerja sama ini kelak akan menjadi bussines model antar BUMN dan kami siap untuk melayani keperluan industri pertahanan dalam negeri," katanya.
Kapasitas produksi propelan Dahana saat ini 200 ton hingga 250 ton. Namun dengan penambahan pabrik akan meningktakna kapasitas prodiksi menjadi 350 ton hingga 500 ton.***1***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014