Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan seluruh sampah yang menumpuk di wilayah perkotaan hingga pinggiran Kota Cianjur, diangkut secara bertahap ke TPSA Mekarsari yang sudah beroperasi sejak dua hari terakhir.
Kepala DLH Cianjur Ahmad Rifai saat dihubungi pada Minggu mengatakan menumpuknya sampah di sepanjang jalan protokol hingga jalan provinsi sejak beberapa pekan terakhir akibat belum berfungsinya TPSA baru di Kecamatan Cikalongkulon, ditambah armada truk sampah yang sudah berusia tua.
Baca juga: Cianjur cabut status darurat sampah setelah TPSA baru selesai
"Sampah menumpuk di setiap sudut kota karena TPSA baru Mekarsari baru beroperasi, ditambah armada truk sampah yang dimiliki hanya beberapa yang bisa membuang sampah ke Mekarsari, sehingga pengangkutan sampah terlambat," katanya.
Namun pihaknya menargetkan dalam beberapa hari ke depan sampah yang menumpuk di sejumlah wilayah itu akan diangkut dan dibuang ke TPSA Mekarsari. Untuk menunjang kecepatan pengangkutan pihaknya sudah mengajukan penambahan armada truk baru ke pemkab dan pemerintah pusat.
Rifai menjelaskan armada yang dimiliki pemerintah kondisinya tidak 100 persen mampu untuk mengantarkan sampah ke TPSA Mekarsari karena jarak yang cukup jauh, ditambah medan jalan yang dilalui menanjak dan menurun sehingga cukup menyulitkan.
“Kondisi armada yang sudah tua ditambah jarak dan medan yang dilalui cukup berat, membuat waktu tempuh menjadi lama. Harapan kami secepatnya tumpukan sampah di wilayah perkotaan dan jalan provinsi dapat diangkut secepatnya," kata Rifai.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Cianjur Meidy Prasetyadi menambahkan jarak dari kantor DLH di Kecamatan Cilaku ke TPSA Mekarsari sekitar 35 kilometer, sehingga satu armada truk bermuatan sampah membutuhkan waktu empat jam pulang pergi.
Pihaknya mencatat saat ini DLH Cianjur memiliki 24 dump truck dan dua truck arm roll untuk armada pengangkut sampah dengan kapasitas enam ton, namun hanya 16 unit dump truck dapat mengantar sampah ke TPSA Mekarsari.
“Hanya belasan yang bisa membawa sampah ke TPSA Mekarsari, bahkan beberapa diantaranya sempat mogok, karena tidak kuat saat memasuki jalan menanjak. Sehingga banyak sampah yang masih menumpuk belum bisa terangkut di wilayah kota dan sejumlah wilayah lainnya,” kata Meidy.
Pihaknya berupaya mengajukan pinjaman armada pengangkut sampah ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di Jakarta, diarahkan untuk meminjam ke Balai Pelaksana Penyedia Perumahan (BP2P) Jawa II.
“(BP2P) Jabar sudah memberi kabar akan meminjamkan tiga dump truck, namun belum tahu pasti kapan dapat diambil. Kami juga masih berupaya meminjam ke pusat dan provinsi dengan harapan truk dengan kapasitas banyak," katanya.
Baca juga: Cianjur kembali perpanjang status darurat sampah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLH Cianjur paparkan upaya atasi sampah menumpuk di perkotaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala DLH Cianjur Ahmad Rifai saat dihubungi pada Minggu mengatakan menumpuknya sampah di sepanjang jalan protokol hingga jalan provinsi sejak beberapa pekan terakhir akibat belum berfungsinya TPSA baru di Kecamatan Cikalongkulon, ditambah armada truk sampah yang sudah berusia tua.
Baca juga: Cianjur cabut status darurat sampah setelah TPSA baru selesai
"Sampah menumpuk di setiap sudut kota karena TPSA baru Mekarsari baru beroperasi, ditambah armada truk sampah yang dimiliki hanya beberapa yang bisa membuang sampah ke Mekarsari, sehingga pengangkutan sampah terlambat," katanya.
Namun pihaknya menargetkan dalam beberapa hari ke depan sampah yang menumpuk di sejumlah wilayah itu akan diangkut dan dibuang ke TPSA Mekarsari. Untuk menunjang kecepatan pengangkutan pihaknya sudah mengajukan penambahan armada truk baru ke pemkab dan pemerintah pusat.
Rifai menjelaskan armada yang dimiliki pemerintah kondisinya tidak 100 persen mampu untuk mengantarkan sampah ke TPSA Mekarsari karena jarak yang cukup jauh, ditambah medan jalan yang dilalui menanjak dan menurun sehingga cukup menyulitkan.
“Kondisi armada yang sudah tua ditambah jarak dan medan yang dilalui cukup berat, membuat waktu tempuh menjadi lama. Harapan kami secepatnya tumpukan sampah di wilayah perkotaan dan jalan provinsi dapat diangkut secepatnya," kata Rifai.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Cianjur Meidy Prasetyadi menambahkan jarak dari kantor DLH di Kecamatan Cilaku ke TPSA Mekarsari sekitar 35 kilometer, sehingga satu armada truk bermuatan sampah membutuhkan waktu empat jam pulang pergi.
Pihaknya mencatat saat ini DLH Cianjur memiliki 24 dump truck dan dua truck arm roll untuk armada pengangkut sampah dengan kapasitas enam ton, namun hanya 16 unit dump truck dapat mengantar sampah ke TPSA Mekarsari.
“Hanya belasan yang bisa membawa sampah ke TPSA Mekarsari, bahkan beberapa diantaranya sempat mogok, karena tidak kuat saat memasuki jalan menanjak. Sehingga banyak sampah yang masih menumpuk belum bisa terangkut di wilayah kota dan sejumlah wilayah lainnya,” kata Meidy.
Pihaknya berupaya mengajukan pinjaman armada pengangkut sampah ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di Jakarta, diarahkan untuk meminjam ke Balai Pelaksana Penyedia Perumahan (BP2P) Jawa II.
“(BP2P) Jabar sudah memberi kabar akan meminjamkan tiga dump truck, namun belum tahu pasti kapan dapat diambil. Kami juga masih berupaya meminjam ke pusat dan provinsi dengan harapan truk dengan kapasitas banyak," katanya.
Baca juga: Cianjur kembali perpanjang status darurat sampah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLH Cianjur paparkan upaya atasi sampah menumpuk di perkotaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024