Pertamina EP Zona 7 mengatakan bahwa temuan sumber cadangan minyak dan gas (migas) di wilayah Jawa Barat masih dalam proses evaluasi teknis, sehingga jadwal produksi masih tentatif.

“Kami masih melakukan evaluasi teknis dengan tim eksplorasi dan tim development. Tentunya nanti kami akan mengajukan untuk koordinasi dengan SKK Migas,” ujar Senior Manager Production and Project PEP Zona 7 Sakti Parsaulian saat ditemui di Kantor PEP Zona 7, Cirebon, Jawa Barat, Rabu.

Sakti mengatakan bahwa tim eksplorasi berhasil menemukan empat sumur di Jawa Barat yang menjadi sumber cadangan untuk migas, yakni East Pondok Aren, Bambu Hijau, East Akasia Cinta, serta Akasia Prima.

Dari keempat sumur tersebut, Akasia Prima sudah memasuki tahap put on production (POP) atau berproduksi. Selanjutnya, kata dia, adalah East Pondok Aren.

“Akan kita lihat nanti produksinya, mekanisme produksinya seperti apa,” kata Sakti.

Ia juga memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh tim eksplorasi dan tim development sebelum memutuskan untuk melanjutkan temuan ke tahapan produksi. Pertimbangan tersebut meliputi segi ekonomi, sosial, dan regulasi.

Ketika suatu sumur berlokasi di perkotaan, kata dia, yang mana di atasnya sudah banyak rumah penduduk, akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang cukup lama untuk mendapat izinnya.

Adapun yang melakukan pengajuan dan evaluasi terkait temuan sumur oleh tim eksplorasi dilaksanakan oleh kantor pusat. Oleh karena itu, SKK Migas selaku institusi yang bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, secara rutin melakukan monitor pada proses pendalaman temuan sumber cadangan migas tersebut.

Support yang kami berikan lebih ke monitoring dan melihat kendala-kendala apa saja yang mungkin dari SKK Migas bisa membantu,” kata Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas Nyimas Rikani Fauziah.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PEP Zona 7: Temuan cadangan migas di Jabar masih dalam evaluasi teknis

Pewarta: Putu Indah Savitri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024