Bulog Cianjur, Jawa Barat, memastikan pasokan beras ke toko ritel modern di seluruh wilayah Cianjur, sudah kembali normal termasuk ke distributor dan pengencer beras di pasar tradisional sebagai upaya normalisasi harga yang terus mengalami kenaikan.
Kepala Bulog Cianjur, Renato Horison di Cianjur, Kamis, mengatakan stok beras di sejumlah toko ritel di Cianjur sempat mengalami kekosongan karena harga yang ditawarkan tidak sesuai HET untuk jenis medium Rp11 ribu per kilogram dan premium Rp12 ribu per kilogram.
"Ketika toko ritel tidak menjual dengan harga HET akan dikenakan sanksi, sehingga pengelola terpaksa tidak mengambil dulu stok karena kenaikan harga, namun sejak beberapa hari pasokan beras sudah kembali normal dengan harga sesuai HET," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini stok beras di gudang Bulog Cianjur, termasuk tambahan dari pemerintah pusat sebanyak 5.500 ton mencukupi sampai Hari Raya Idul Adha, bahkan stok tersebut dapat menjamin ketersediaan beras di pasaran di tiga wilayah seperti Cianjur, Bogor dan Sukabumi.
Seiring tambahan stok beras tersebut, pihaknya menggencarkan pendistribusian beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) ke sejumlah titik termasuk menggelar pasar pangan murah di sejumlah kecamatan di Cianjur seperti yang dilakukan di Kecamatan Karangtengah.
"Kami bersama pemerintah daerah menambah titik pendistribusian beras SPHP di seluruh wilayah Cianjur, Sukabumi dan Bogor dengan harapan dapat menormalkan kembali harga beras di pasaran," katanya.
Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Cianjur, Wahyu Ginanjar, mengatakan untuk normalisasi harga beras di pasaran, pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Bulog Cianjur, menggelar pasar pangan murah setiap pekan.
"Kegiatan pasar pangan murah itu, dilakukan di setiap kecamatan dengan target 32 kecamatan di Cianjur, dengan harapan dapat dapat menekan kenaikan harga beras yang sejak satu bulan terakhir merangkak naik," katanya.
Pihaknya mencatat saat ini, beras jenis premium dijual dengan harga Rp17 ribu per kilogram dan beras jenis medium dijual Rp15.500 per kilogram, karena minim-nya stok ditingkat pedagang dan tingginya pemakaian, sehingga berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah.
"Kami akan terus menggelar pasar pangan murah di seluruh kecamatan agar warga tidak lagi kesulitan mendapatkan stok beras, seiring tingginya pasokan dapat menekan kenaikan harga beras," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Cianjur pastikan pasokan beras ke toko ritel kembali normal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Bulog Cianjur, Renato Horison di Cianjur, Kamis, mengatakan stok beras di sejumlah toko ritel di Cianjur sempat mengalami kekosongan karena harga yang ditawarkan tidak sesuai HET untuk jenis medium Rp11 ribu per kilogram dan premium Rp12 ribu per kilogram.
"Ketika toko ritel tidak menjual dengan harga HET akan dikenakan sanksi, sehingga pengelola terpaksa tidak mengambil dulu stok karena kenaikan harga, namun sejak beberapa hari pasokan beras sudah kembali normal dengan harga sesuai HET," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini stok beras di gudang Bulog Cianjur, termasuk tambahan dari pemerintah pusat sebanyak 5.500 ton mencukupi sampai Hari Raya Idul Adha, bahkan stok tersebut dapat menjamin ketersediaan beras di pasaran di tiga wilayah seperti Cianjur, Bogor dan Sukabumi.
Seiring tambahan stok beras tersebut, pihaknya menggencarkan pendistribusian beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) ke sejumlah titik termasuk menggelar pasar pangan murah di sejumlah kecamatan di Cianjur seperti yang dilakukan di Kecamatan Karangtengah.
"Kami bersama pemerintah daerah menambah titik pendistribusian beras SPHP di seluruh wilayah Cianjur, Sukabumi dan Bogor dengan harapan dapat menormalkan kembali harga beras di pasaran," katanya.
Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Cianjur, Wahyu Ginanjar, mengatakan untuk normalisasi harga beras di pasaran, pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Bulog Cianjur, menggelar pasar pangan murah setiap pekan.
"Kegiatan pasar pangan murah itu, dilakukan di setiap kecamatan dengan target 32 kecamatan di Cianjur, dengan harapan dapat dapat menekan kenaikan harga beras yang sejak satu bulan terakhir merangkak naik," katanya.
Pihaknya mencatat saat ini, beras jenis premium dijual dengan harga Rp17 ribu per kilogram dan beras jenis medium dijual Rp15.500 per kilogram, karena minim-nya stok ditingkat pedagang dan tingginya pemakaian, sehingga berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah.
"Kami akan terus menggelar pasar pangan murah di seluruh kecamatan agar warga tidak lagi kesulitan mendapatkan stok beras, seiring tingginya pasokan dapat menekan kenaikan harga beras," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Cianjur pastikan pasokan beras ke toko ritel kembali normal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024