Antarajawabarat.com, 23/7 - Ruang terbuka yang bisa memfasilitasi aktivitas sosial anak-anak di Kota Bandung kian sempit sehingga mereka memilih jalanan sebagai wahana baru, kata Sekretaris Dinas Sosial Kota Bandung, Medi Mahendra di Bandung, Rabu.

"Kota Bandung didesain sebagai kota untuk kunjungan, tapi sekarang berubah menjadi kota metropolitan. Sehingga ruang terbuka untuk aktivitas sosial anak-anak itu kurang dan akhirnya mereka lebih memilih jalanan sebagai wahana baru," kata Medi Mahendra.

Ia menyebutkan, Pemerintah Kota Bandung berusaha untuk menangani berbagai permasalahan sosial. Beberapa program telah dijalankan, seperti menjalin kerjasama dengan kalangan dunia usaha dan melaksanakan workshop pendidikan untuk anak-anak jalanan yang dilakukan sebulan kemarin.

"Melalui upaya itu diharapkan proses tumbuh kembang anak tidak terlepas dari peran dan fungsi tanggung jawab orangtua," katanya.

Peran orangtua yang sangat signifikan dalam memengaruhi tumbuh kembang anak dan memberikan pendidikan baik itu formal dan informal serta pendidikan moral.

Sementara itu, Mulyawan Rizki bagian Bimbingan sosial anak Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) mengatakan, ada 80 orang anak yang diasuh di RPSAA. Mereka berasal dari daerah yang berbeda-beda dan dengan latar belakang keluarga yang berbeda pula.

"Ada beberapa klasifikasi untuk anak yang tinggal di RPSAA, kami menilai diutamakan bagi yang memiliki status yatim piatu, kemudian yatim, piatu dan dhuafa," katanya.

Berdasarkan pengalaman dan observasi ke daerah-daerah, ternyata setiap daerah mempunyai karakter dan permasalahan sosialnya masing-masing.

Ia mencontohkan, daerah Karangnunggal Tasikmalaya, karakter masyarakatnya lebih mengutamakan pendidikan anak, sedangkan Tamansari lebih mementingkan pendapatan ekonomi dibandingkan pendidikan anak, karena mata pencaharian warga Tamansari kebanyakan itu sebagai pengrajin sandal.

Hal itu mempengaruhi pola pikir masyarakat yang harus diubah, betapa pentingnya pendidikan.

"Bisa tetap berkarya dan tetap menjadi anak yang membanggakan. Utamakan pendidikan termasuk etika moral sesuai ajaran agama yang menjadi landasan hidup," katanya.***3***



Dita

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014