Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Enjang Tedi menyatakan, pemerintah provinsi maupun kota/kabupaten harus menciptakan destinasi wisata yang berintegrasi untuk memberikan kemudahan, dan kesan menarik bagi wisatawan yang akhirnya bisa berlama-lama berwisata sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.
"Destinasi wisata di kita itu harus terintegrasi yang harus dilakukan oleh Dinas Pariwisata atau perangkat daerah pariwisata dan budaya," kata Enjang Tedi usai kegiatan sosialisasi pengelolaan budaya Jawa Barat di Cipanas, Kabupaten Garut, Selasa.
Ia menuturkan daerah kota maupun kabupaten di Jawa Barat memiliki banyak potensi wisata dengan daya tarik tersendiri mulai dari wisata alam pegunungan, sungai, danau, pantai, wisata budaya, kesenian, wisata kuliner, maupun wisata buatan lainnya.
Seluruh potensi wisata di berbagai daerah itu, kata dia, tentunya harus bisa terintegrasi dengan menyiapkan konsep atau paket wisata, sehingga wisatawan tidak hanya datang ke satu tempat tapi bisa berkunjung ke beberapa tempat, maupun bisa menikmati banyak wisata dalam satu tempat.
"Contohnya seperti wisata di Bali, di Yogya, ada banyak wisata menarik, seni, budaya, dan sebagainya, tentunya itu bisa dibuatkan paket wisatanya," kata Enjang.
Ia mengatakan pemerintah bisa mengintegrasikan destinasi wisata misal Kota Bandung dengan beberapa kabupaten sekitarnya seperti wisata di Kabupaten Bandung, maupun Kabupaten Bandung Barat.
Kemudian paket wisata di daerah lainnya, kata dia, misalkan wilayah Priangan Timur yang memiliki banyak destinasi wisata seperti wisata budaya Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya, wisata alam di Garut, wisata pantai di Kabupaten Pangandaran.
"Mungkin nanti misalkan wisatawan datang ke Garut, menginap di Garut, lalu berwisata ke Kampung Naga, kemudian bisa melanjutkan wisata ke Pangandaran," katanya.
Ia mencontohkan konsep paket wisata lainnya dalam satu daerah misalkan di Kabupaten Garut dengan keragaman wisatanya seperti pemandian air panas alami, kawah, pegunungan, danau, pantai, budaya, seni, dan kulinernya.
Wisatawan yang datang ke Garut, kata dia, tidak hanya menikmati pemandian air panas, tapi bisa berwisata ke Situ Bagendit, kemudian di tempat tersebut ada pertunjukan atraksi seni dan budaya, maupun wisata kulinernya.
"Destinasi wisata itu harus bersinergi terintegrasi dengan kegiatan pariwisata lainnya, misalnya di Bagendit itu bisa menggelar pertunjukan, ada atraksinya," kata Enjang.
Ia berharap usulan wisata terintegrasi yang sering disampaikan di berbagai forum, maupun kegiatan reses, dan rapat lainnya bisa secepatnya menjadi perhatian pemerintah daerah untuk merealisasikannya.
Apalagi wisata yang terintegrasi itu, kata dia, akan semakin mudah, dan lebih cepat berkembang apabila nanti ada akses jalan tol ke Garut yang terhubung dengan daerah lainnya.
"Misalkan nanti ada tol, sudah ada 'gate' pintu keluar Garut menuju wisata Garut akan lebih memudahkan wisatawan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Destinasi wisata di kita itu harus terintegrasi yang harus dilakukan oleh Dinas Pariwisata atau perangkat daerah pariwisata dan budaya," kata Enjang Tedi usai kegiatan sosialisasi pengelolaan budaya Jawa Barat di Cipanas, Kabupaten Garut, Selasa.
Ia menuturkan daerah kota maupun kabupaten di Jawa Barat memiliki banyak potensi wisata dengan daya tarik tersendiri mulai dari wisata alam pegunungan, sungai, danau, pantai, wisata budaya, kesenian, wisata kuliner, maupun wisata buatan lainnya.
Seluruh potensi wisata di berbagai daerah itu, kata dia, tentunya harus bisa terintegrasi dengan menyiapkan konsep atau paket wisata, sehingga wisatawan tidak hanya datang ke satu tempat tapi bisa berkunjung ke beberapa tempat, maupun bisa menikmati banyak wisata dalam satu tempat.
"Contohnya seperti wisata di Bali, di Yogya, ada banyak wisata menarik, seni, budaya, dan sebagainya, tentunya itu bisa dibuatkan paket wisatanya," kata Enjang.
Ia mengatakan pemerintah bisa mengintegrasikan destinasi wisata misal Kota Bandung dengan beberapa kabupaten sekitarnya seperti wisata di Kabupaten Bandung, maupun Kabupaten Bandung Barat.
Kemudian paket wisata di daerah lainnya, kata dia, misalkan wilayah Priangan Timur yang memiliki banyak destinasi wisata seperti wisata budaya Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya, wisata alam di Garut, wisata pantai di Kabupaten Pangandaran.
"Mungkin nanti misalkan wisatawan datang ke Garut, menginap di Garut, lalu berwisata ke Kampung Naga, kemudian bisa melanjutkan wisata ke Pangandaran," katanya.
Ia mencontohkan konsep paket wisata lainnya dalam satu daerah misalkan di Kabupaten Garut dengan keragaman wisatanya seperti pemandian air panas alami, kawah, pegunungan, danau, pantai, budaya, seni, dan kulinernya.
Wisatawan yang datang ke Garut, kata dia, tidak hanya menikmati pemandian air panas, tapi bisa berwisata ke Situ Bagendit, kemudian di tempat tersebut ada pertunjukan atraksi seni dan budaya, maupun wisata kulinernya.
"Destinasi wisata itu harus bersinergi terintegrasi dengan kegiatan pariwisata lainnya, misalnya di Bagendit itu bisa menggelar pertunjukan, ada atraksinya," kata Enjang.
Ia berharap usulan wisata terintegrasi yang sering disampaikan di berbagai forum, maupun kegiatan reses, dan rapat lainnya bisa secepatnya menjadi perhatian pemerintah daerah untuk merealisasikannya.
Apalagi wisata yang terintegrasi itu, kata dia, akan semakin mudah, dan lebih cepat berkembang apabila nanti ada akses jalan tol ke Garut yang terhubung dengan daerah lainnya.
"Misalkan nanti ada tol, sudah ada 'gate' pintu keluar Garut menuju wisata Garut akan lebih memudahkan wisatawan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024