Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jawa Barat, memastikan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras terus digencarkan ke sejumlah pasar tradisional di wilayah kerjanya untuk membantu warga mendapatkan komoditas itu dengan nilai terjangkau.
 
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Imam Firdaus Jamal menjelaskan sampai akhir Januari 2024, tercatat sekitar 3.700 ton beras SPHP telah terdistribusi di Kabupaten dan Kota Cirebon, Majalengka serta Kuningan.

Baca juga: Bulog Cirebon catat penyaluran bantuan pangan Januari 2024 sudah 73 persen
 
“Penyaluran beras SPHP digencarkan baik melalui pedagang pengecer di pasar, mitra distribusi, outlet binaan maupun gerakan pangan murah yang diinisiasi pemerintah daerah (pemda),” kata Imam saat ditemui di Cirebon, Kamis.
 
Ia menyebut tujuan dari penyaluran beras SPHP guna menjaga harga komoditas itu tidak mengalami kenaikan, sehingga masyarakat dapat memperolehnya sesuai dengan daya beli saat ini.
 
Adapun teknis distribusi tersebut, tutur dia, Bulog Cirebon telah menjalin kerja sama dengan beberapa pemda setempat untuk menjual beras SPHP secara langsung kepada masyarakat.
 
Misalnya di Kota Cirebon, terdapat 60 pedagang di sembilan pasar tradisional yang menjual beras SPHP. Imam menilai dengan cara tersebut, masyarakat bisa terfasilitasi untuk membeli beras SPHP yang memiliki harga terjangkau namun tetap berkualitas guna dikonsumsi sehari-hari.
 
“Kami alokasikan untuk satu kali transaksi, beras SPHP itu jumlahnya dua ton,” imbuhnya.
 
Selain program tersebut, Imam memastikan ketersediaan beras di semua gudang Bulog Cirebon kondisinya masih aman dengan jumlah 11.500 ton.
 
Jumlah itu selanjutnya akan bertambah berkat adanya pengadaan beras yang masih dalam perjalanan menuju gudang Bulog.
 
“Ada di perjalanan dari pelabuhan yang memang menuju gudang kami kurang lebih 3.500 ton. Sehingga secara angka kita memiliki stok sekitar 15.000 ton,” ucap dia.

Baca juga: Bulog Cirebon tuntaskan penyaluran bantuan jagung akhir Januari

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024