Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyalurkan bantuan beras dari Pemerintah Pusat kepada 296.885 keluarga penerima manfaat (KPM) masing-masing sebanyak 10 kg setiap KPM untuk meringankan beban hidup dan menjaga ketahanan pangan masyarakat.
"Untuk Kabupaten Garut ini ada 296.885 KPM. Terus ini serentak kita salurkan per kecamatan," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut Aji Sukarmaji saat menyalurkan bantuan beras dari Pemerintah Pusat di Desa Gandamekar, Kecamatan Kadungora, Garut, Rabu.
Bantuan beras tersebut disalurkan langsung ke masyarakat yang secara simbolis disaksikan oleh Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin dan jajaran pejabat pemerintah daerah untuk memastikan bantuan beras diterima masyarakat.
Aji mengatakan bantuan beras tersebut merupakan program dari Badan Pangan Nasional yang pengadaannya oleh Perum Bulog dan disalurkan oleh PT Pos yang langsung diserahkan kepada masyarakat penerima manfaat sebanyak 10 kg per KPM per bulan, dan akan diberikan sampai Juni 2024.
"Itu untuk satu bulan, ini program sampai dengan bulan Juni. Jadi, per bulan," katanya.
Ia menyebutkan warga Kabupaten Garut yang mendapatkan bantuan beras itu merupakan kalangan masyarakat miskin yang tercatat sebanyak 296.885 KPM.
Ia berharap adanya bantuan itu dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan mengurangi beban ekonomi di tengah kondisi harga beras saat ini sedang naik.
Ia menyampaikan pendistribusian beras berkualitas medium tersebut mendapatkan pengawasan dari berbagai instansi, tidak hanya dari Pemkab Garut tetapi juga dari unsur lainnya untuk memastikan bantuan sampai ke masyarakat.
"Kita melakukan monitoring bersama-sama," katanya.
Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menambahkan masyarakat yang mendapatkan bantuan agar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangannya, dan tidak dijual lagi.
Ia berharap bantuan tersebut merata, tidak ada yang terlewat, dan tersalurkan dengan sasaran masyarakat yang tepat, dan cepat diberikan kepada masyarakat.
"Begitu datang (beras) tidak berlama-lama di sini, jadi itu yang diharapkan dari kami, mudah-mudahan Garut sejahtera, Garut memiliki sesuatu yang menyenangkan masyarakat dengan pelayanan publiknya," kata Barnas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Untuk Kabupaten Garut ini ada 296.885 KPM. Terus ini serentak kita salurkan per kecamatan," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut Aji Sukarmaji saat menyalurkan bantuan beras dari Pemerintah Pusat di Desa Gandamekar, Kecamatan Kadungora, Garut, Rabu.
Bantuan beras tersebut disalurkan langsung ke masyarakat yang secara simbolis disaksikan oleh Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin dan jajaran pejabat pemerintah daerah untuk memastikan bantuan beras diterima masyarakat.
Aji mengatakan bantuan beras tersebut merupakan program dari Badan Pangan Nasional yang pengadaannya oleh Perum Bulog dan disalurkan oleh PT Pos yang langsung diserahkan kepada masyarakat penerima manfaat sebanyak 10 kg per KPM per bulan, dan akan diberikan sampai Juni 2024.
"Itu untuk satu bulan, ini program sampai dengan bulan Juni. Jadi, per bulan," katanya.
Ia menyebutkan warga Kabupaten Garut yang mendapatkan bantuan beras itu merupakan kalangan masyarakat miskin yang tercatat sebanyak 296.885 KPM.
Ia berharap adanya bantuan itu dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan mengurangi beban ekonomi di tengah kondisi harga beras saat ini sedang naik.
Ia menyampaikan pendistribusian beras berkualitas medium tersebut mendapatkan pengawasan dari berbagai instansi, tidak hanya dari Pemkab Garut tetapi juga dari unsur lainnya untuk memastikan bantuan sampai ke masyarakat.
"Kita melakukan monitoring bersama-sama," katanya.
Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menambahkan masyarakat yang mendapatkan bantuan agar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangannya, dan tidak dijual lagi.
Ia berharap bantuan tersebut merata, tidak ada yang terlewat, dan tersalurkan dengan sasaran masyarakat yang tepat, dan cepat diberikan kepada masyarakat.
"Begitu datang (beras) tidak berlama-lama di sini, jadi itu yang diharapkan dari kami, mudah-mudahan Garut sejahtera, Garut memiliki sesuatu yang menyenangkan masyarakat dengan pelayanan publiknya," kata Barnas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024