Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 miliar yang bersumber dari APBD 2024 untuk penanganan banjir melalui program padat karya.

"Kalau pada dinas kami telah dianggarkan Rp100 miliar untuk sejumlah kegiatan," kata Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Selasa.

Dia mengatakan program padat karya tahun ini kembali digulirkan sebagai salah satu upaya penanganan bencana banjir sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Program ini mencakup kegiatan normalisasi saluran air, pembangunan tanggul, perbaikan drainase, pemasangan konstruksi saluran, dan aspek lain dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat di sekitar area pelaksanaan kegiatan.

Henri menyebutkan sejumlah perangkat daerah juga terlibat dalam upaya penanganan bencana banjir di antaranya BPBD dengan bantuan personel dan logistik maupun Disperkimtan yang berwenang melakukan penanganan banjir wilayah perumahan.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengakui bahwa beberapa saluran air menjadi penyebab banjir karena kondisi yang kurang baik maupun belum terkoneksi dari sisi distribusi air.

"Menjadi daerah kawasan industri membuat pemerintah harus melakukan komunikasi yang kuat dan intensif dalam mengambil keputusan dan membangun untuk kepentingan masyarakat. Saya akui memang kondisi drainase masih ada yang kurang baik karena adanya kawasan, perlu konektivitas penyaluran air sehingga kebanjiran ini dapat teratasi," kata dia.

 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024