Antarajawabarat.com,3/6 - Para perajin di daerah Pantura, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku ekspor sirip ikan hiu tujuan Jepang dan Tiongkok terhambat bahan baku.

Perajin pengolahan sirip ikan hiu di Paoman Kabupaten Indramayu Nuryanto kepada wartawan, Selasa, mengatakan, bahan baku sirip ikan hiu mengandalkan hasil tangkapan nelayan Indramayu, saat cuaca buruk sering terhambat sehingga pesanan ekspor tujuan Jepang dan Korea sulit terpenuhi.

Permintaan sirip ikan hiu untuk ekspor Jepang dan Korea masih cukup menjanjikan, kata dia, meski ada larangan konsumsi sirip ikan hiu tersebut.

Dikatakannya, pesanan dalam satu bulan bisa mencapai 400 kilogram, tetapi produksi sering terkendala kesulitan bahan baku, sehingga harganya cukup tinggi, kini bisa mencapai Rp2 juta per kilogram.

Sementara itu Sutarno perajin lain mengaku, permintaan ekspor Jepang dan Korea masih cukup tinggi.

Sebelumnya permintaan sirip ikan hiu semakin berkurang, kata dia, tapi kini mulai menggairahkan kendalanya produksi turun karena pasokan bahan baku.

Dedy Aryanto, manejer Tempat Pelelangan Ikan Glayem Indramayu menuturkan, hasil tangkapan nelayan di daerah Pantura melimpah, produksi sirip ikan hiu mampu memenuhi pasar ekspor, tetapi permintaan anjlok. ***3***

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014