Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah seiring pelaku pasar masih wait and see risalah The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada Rabu (03/02) waktu Amerika Serikat (AS) .
IHSG ditutup melemah 44,50 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.279,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,05 poin atau 0,62 persen ke posisi 973,37.
"Pasar menilai risalah itu tentunya akan memberikan gambaran akan kebijakan moneter The Fed sehubungan dengan suku bunga acuannya," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Di sisi lain, pasar juga mencermati kenaikan imbal hasil (yield) US Treasury 10 tahun berada di atas 4,0 persen, yang membuat kekhawatiran pasar menjelang risalah The Fed, sehingga membuat pasar berspekulasi The Fed mungkin enggan untuk menghentikan upaya melawan inflasi terlalu cepat.
Sementara itu, Bank Dunia memberikan peringatan kepada negara berkembang terkait utang negara.
Berdasarkan Laporan Utang Internasional 2023, Bank Dunia memberikan peringatan akan bahaya yang dihadapi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, khususnya negara-negara termiskin terkait utang yang semakin melonjak.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 0,35 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor infrastruktur yang naik masing- masing sebesar 0,19 persen dan 0,09 persen.
Sedangkan sembilan sektor turun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 1,01 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah seiring pasar 'wait and see' risalah The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
IHSG ditutup melemah 44,50 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.279,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,05 poin atau 0,62 persen ke posisi 973,37.
"Pasar menilai risalah itu tentunya akan memberikan gambaran akan kebijakan moneter The Fed sehubungan dengan suku bunga acuannya," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Di sisi lain, pasar juga mencermati kenaikan imbal hasil (yield) US Treasury 10 tahun berada di atas 4,0 persen, yang membuat kekhawatiran pasar menjelang risalah The Fed, sehingga membuat pasar berspekulasi The Fed mungkin enggan untuk menghentikan upaya melawan inflasi terlalu cepat.
Sementara itu, Bank Dunia memberikan peringatan kepada negara berkembang terkait utang negara.
Berdasarkan Laporan Utang Internasional 2023, Bank Dunia memberikan peringatan akan bahaya yang dihadapi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, khususnya negara-negara termiskin terkait utang yang semakin melonjak.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 0,35 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor infrastruktur yang naik masing- masing sebesar 0,19 persen dan 0,09 persen.
Sedangkan sembilan sektor turun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 1,01 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah seiring pasar 'wait and see' risalah The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024