Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat di Sukabumi, Jawa Barat untuk mewaspadai potensi gempa susulan pascagempa yang mengguncang kawasan tersebut jelang tahun baru 2024.

"Rekomendasinya adalah masyarakat dihimbau tetap tenang tetapi waspada karena gempa susulan masih mungkin akan terjadi," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Minggu malam.

Daryono meminta masyarakat mewaspadai gempa susulan yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada bangunan dan diimbau untuk tidak menempati bangunan yang secara struktur sudah rusak.

Warga boleh kembali ke rumah masing-masing asalkan bangunan tersebut masih masih utuh dan tidak mengalami gangguan struktur, namun harus tetap waspada.

Masyarakat juga diminta waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam, karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu.

"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi gempa yang lebih besar, pastikan informasi gempa berasal dari BMKG," ujarnya.

BMKG mencatat sebanyak tiga kali gempa bumi dangkal terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjelang tahun baru 2024.
 
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi tektonik dangkal yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ditengarai akibat adanya aktivitas sesar aktif.
 
"Gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) guncang Sumedang 4,1 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer dipicu aktivitas sesar aktif (info sementara)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
 
Pada 31 Desember 2023, pukul 14:35:34 WIB, wilayah Kabupaten Sumedang dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik.
 
Pusat gempa bumi berada pada koordinat 6,85 Lintang Selatan dan 107,93 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 1 kilometer timur laut Kabupaten Sumedang pada kedalaman 7 kilometer.
 
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif daerah setempat," kata Daryono.
 
Selang satu jam kemudian, gempa susulan mengguncang wilayah tersebut dengan kekuatan lebih rendah sebesar 3,4 magnitudo.

Lebih lanjut BMKG mengungkapkan belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi dangkal yang mengguncang Kabupaten Sumedang tersebut.

Baca juga: Badan Geologi paparkan analisis gempa bumi di Sumedang
Baca juga: Basarnas pantau daerah terdampak gempa Sumedang


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG imbau masyarakat Sukabumi waspadai potensi gempa susulan

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024