Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menilai pelaku UMKM harus dapat mengambil peluang usaha dalam ekosistem kendaraan listrik khususnya produksi dalam negeri yang diprediksi akan semakin meluas pada 2030.

“UMKM harus dapat mengambil peluang tersebut dan menjadi bagian dari ekosistem bisnis dan rantai pasok produksi kendaraan listrik dalam negeri,” kata Sekretaris Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Koko Haryono dalam acara Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu.

SesDepUKM Koko menyampaikan pemerintah senantiasa mendorong akselerasi pengembangan electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di tanah air. Sederet upaya juga telah dilakukan, antara lain melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, hingga pengembangan ekosistem EV di Indonesia.

Berdasarkan laporan International Renewable Energy Agency (IRENA) dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), jumlah kendaraan listrik diproyeksi sebanyak 20 juta unit pada 2030 dan diperkirakan terus meningkat hingga 2050.

“Oleh karenanya peluang usaha dan ekosistem kendaraan listrik khususnya produksi dalam negeri sangat luas ke depannya,” ucapnya.

Lebih lanjut Koko menuturkan bahwa tren wirausaha muda saat ini telah beralih ke bisnis ramah lingkungan atau green business dimana sebanyak 84 persen tertarik pada bisnis ramah lingkungan, 58 persen memulai bisnis untuk memperbaiki lingkungan dan 56 persen memproduksi pakaian ramah lingkungan, produk rendah karbon, dan sistem pengurangan limbah.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KemenKopUKM sebut UMKM harus ambil peluang di ekosistem EV

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023