Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengedukasi pelajar dengan mendatangi langsung SMA/SMK di daerah ini agar memiliki wawasan cerdas sebagai pemilih pemula sehingga tercipta Pemilu 2024 berkualitas dengan tingkat partisipasi tinggi.
"Yang menjadi pembahasan pemilih pemula jangan golput, antihoaks, saring sebelum 'sharing', dan 'say no' pada politik uang," kata Koordinator Divisi Sosialisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Garut Nuni Nurbayani di Garut, Rabu.
Baca juga: Indeks kerawanan pemilu di Garut kategori aman, kata polisi
Ia menuturkan KPU Garut bersama jajaran dari unsur panitia pemungutan kecamatan (PPK) terus bergerak melakukan sosialisasi tentang pemilu dan mengedukasi pemilih pemula, khususnya kalangan pelajar agar menjadi pemilih yang cerdas untuk menentukan masa depan bangsa.
Pemilih pemula, kata Nuni, memiliki jumlah cukup besar sekitar 23 persen atau sebesar 451.486 jiwa dari jumlah daftar pemilih tetap di Garut sebesar 1,9 juta jiwa.
"Jumlah pemilih pemula ini cukup besar. Untuk itu, kita terus berikan edukasi melalui kegiatan sosialisasi ke sekolah maupun kampus," katanya.
Ia menyampaikan selama ini sudah ada 60 sekolah yang sudah didatangi jajaran KPU Garut dalam kurun waktu Oktober-November 2023. Selain itu, ada pondok pesantren yang menjadi sasaran sosialisasi.
KPU Garut, kata dia, selama menjelang pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024 akan terus melakukan sosialisasi di berbagai tempat dengan sasaran sebanyak-banyaknya masyarakat, khususnya pemilih pemula.
"Target sebanyak-banyaknya sampai pemungutan suara Rabu 14 Februari 2024," katanya.
Ia menyampaikan sosialisasi yang dilakukan KPU Garut dalam rangka penguatan pelajar Pancasila dengan tema "Suara Demokrasi" dengan pembahasan tentang peran pelajar sebagai pemilih pemula yang harus memberikan hak suaranya untuk kemajuan bangsa.
Baca juga: Polres Garut pastikan logistik pemilu tersimpan aman di gudang KPU
Ia berharap adanya sosialisasi secara masif ke setiap sekolah bisa meningkatkan partisipasi pemilih dari kalangan pemilih pemula.
"Diharapkan dari kegiatan sosialisasi ini meningkatkan partisipasi pemilih dan kualitas pemilih pada Pemilu 2024," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Yang menjadi pembahasan pemilih pemula jangan golput, antihoaks, saring sebelum 'sharing', dan 'say no' pada politik uang," kata Koordinator Divisi Sosialisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Garut Nuni Nurbayani di Garut, Rabu.
Baca juga: Indeks kerawanan pemilu di Garut kategori aman, kata polisi
Ia menuturkan KPU Garut bersama jajaran dari unsur panitia pemungutan kecamatan (PPK) terus bergerak melakukan sosialisasi tentang pemilu dan mengedukasi pemilih pemula, khususnya kalangan pelajar agar menjadi pemilih yang cerdas untuk menentukan masa depan bangsa.
Pemilih pemula, kata Nuni, memiliki jumlah cukup besar sekitar 23 persen atau sebesar 451.486 jiwa dari jumlah daftar pemilih tetap di Garut sebesar 1,9 juta jiwa.
"Jumlah pemilih pemula ini cukup besar. Untuk itu, kita terus berikan edukasi melalui kegiatan sosialisasi ke sekolah maupun kampus," katanya.
Ia menyampaikan selama ini sudah ada 60 sekolah yang sudah didatangi jajaran KPU Garut dalam kurun waktu Oktober-November 2023. Selain itu, ada pondok pesantren yang menjadi sasaran sosialisasi.
KPU Garut, kata dia, selama menjelang pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024 akan terus melakukan sosialisasi di berbagai tempat dengan sasaran sebanyak-banyaknya masyarakat, khususnya pemilih pemula.
"Target sebanyak-banyaknya sampai pemungutan suara Rabu 14 Februari 2024," katanya.
Ia menyampaikan sosialisasi yang dilakukan KPU Garut dalam rangka penguatan pelajar Pancasila dengan tema "Suara Demokrasi" dengan pembahasan tentang peran pelajar sebagai pemilih pemula yang harus memberikan hak suaranya untuk kemajuan bangsa.
Baca juga: Polres Garut pastikan logistik pemilu tersimpan aman di gudang KPU
Ia berharap adanya sosialisasi secara masif ke setiap sekolah bisa meningkatkan partisipasi pemilih dari kalangan pemilih pemula.
"Diharapkan dari kegiatan sosialisasi ini meningkatkan partisipasi pemilih dan kualitas pemilih pada Pemilu 2024," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023