Antarajawabarat.com,21/3 - Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (Appersi) mendorong pemerintah untuk menggulirkan subsidi uang muka melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Appersi terus mendorong melalui berbagai saluran agar pemerintah menggulirkan subsidi uang muka perumahan melalui pengembangan program FLPP sehingga harga rumah bisa terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah," kata Ketua DPP Appersi Ferry Sandyana di Bandung, Jumat.

Hal itu, menurut Ferry, akan mendorong optimalisasi program sejuta rumah yang digulirkan pemerintah dari sekitar 3,5 juta kebutuhan perumahan baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Ia menyebutkan, kendala pembiayaan untuk mengakses perumahan MBR (masyarakat berpenghasilan rendah, red) meningkatkan angka kebutuhan perumahan di Indonesia, termasuk di Jawa Barat yang berjumlah penduduk terbanyak di Indonesia.

"Angka kebutuhan rumah baru terus meningkat, terutama di Jawa Barat. Maka perlu ada skema yang lebih efektif dan solutif salah satunya subsidi FLPP yang memadai," katanya.

Ia mengakui, FLPP yang digulirkan pemerintah saat ini dalam bentuk subsidi bunga kredit belum efektif menekan kekurangan kebutuhan perumahan atau back log itu. Yang lebih riil, kata dia adalah subsidi uang muka perumahan bagi MBR.

"Subsidi uang muka perumahan dalam skema FLPP itu khusus diperuntukkan bagi mereka yang berpengasilan rendah dan belum memiliki rumah. Jadi rumah itu untuk mereka huni," katanya.

Selain kendala uang muka, pengembang perumahan rakyat juga terkendala dengan semakin tingginya harga lahan. Akibatnya berimbas kepada kenaikan harga jual yang nyaris terjadi setiap tahun.

Selain itu tingginya biaya pengurusan perizinan di kabupaten dan kota di Jabar, yang terkadang nilainya berbeda-beda.

"Tahun ini kami masih melakukan pemasaran stok lama, belum membangun karena belum ada keputusan harga kenaikan perumahan MBR. Harja jual perumahan MBR masih Rp88 juta," kata Ketua DPP Appersi itu menambahkan. ***1***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014