Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengharapkan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Cibeureum Kabupaten Sumedang bisa menampung sampah dari kota tersebut yang saat ini sudah menumpuk.
“Kita Ingin secepatnya membuang sampah, sekarang 22 tempat pembuangan sampah (TPS) yang masih kelebihan muatan artinya sekitar 32.000 ton sampah yang harus kita buang,” kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Jumat.
Ema mengatakan hingga saat ini pihaknya telah berkomunikasi secara intens bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk membahas penggunaan TPAS Cibeureum bisa menjadi alternatif tempat penampungan sampah selama TPA Sarimukti belum normal digunakan.
“Kita alhamdulillah sudah bisa bertemu dengan Pak PJ Bupati Sumedang bahkan saya sendiri kemarin meninjau ke lokasi ya, bahwa di sana sebetulnya sangat representatif,” katanya.
Terkait waktu TPAS Cibeureum bisa gunakan, ia menyatakan saat ini jajaran Pemkab Sumedang masih mendiskusikan kebijakan soal perizinan pengiriman sampah dari Kota Bandung ke TPAS tersebut.
“Kalau berbicara kapasitas saya melihat itu masih sangat terbuka lebar. Cuma kita juga kan menghargai otoritas bukan di kita tapi kita kan sudah menyampaikan apa maksud dan tujuan kita terutama di masa darurat,” kata dia.
Ema mengaku pemerintah kota telah menyiapkan berbagai kebutuhan penunjang bagi Pemkab Sumedang agar TPAS Cibereum bisa digunakan oleh Kota Bandung.
“Dengan berbagai perhitungan kompensasi sudah kita tawarkan dananya kita sudah siap, 'tiping fee' juga sudah kita siap. Terus juga misalnya dukungan bantuan karena di sana masih ada sedikit sisa kebakaran yang kemarin masih mengeluarkan asap, ya kita juga siap untuk membantu,” kata Ema.
Lebih lanjut, ia mengatakan luas lahan yang ada di TPSA Cibeureum Sumedang sekitar 10 hektare.
Ia mengakui, awalnya pemerintah kota berencana menggunakan TPA Cijeruk namun urung dilakukan karena adanya resistensi yang tinggi.
"Kalau di Cijeruk resistensinya cukup tinggi. Karena di sana (TPAS Cibeureum) ada 10 hektar dan itu sudah berjalan. Mudah-mudahan disetujui oleh pj bupati. Supaya di masa darurat kita bisa maksimal penanganan sampah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023