Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Ramadhan menjelaskan sebanyak 17 dari 27 orang terduga teroris kelompok Anshor Daulah yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri pada Jumat, berada di wilayah Jawa Barat.

"Dari 27 tersangka, 17 orang ditangkap di wilayah Jawa Barat, sembilan orang di wilayah DKI dan satu orang di Sulawesi Tengah," kata Ramadhan kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Jenderal polisi bintang satu itu mengatakan 27 orang terduga tindak pidana teroris tersebut merupakan anggota kelompok teroris Anshor Daulah (AD).

Ramadhan merinci penangkapan para terduga teroris itu berlangsung di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sulawesi Tengah.

Penangkapan di wilayah Jawa Barat sebanyak 17 orang, yakni inisial SB, MG, DR, FM, IM, SG, AO, SM, DS, AP, JN, YR, JM, FK, R, RY, dan RS.

Kemudian sembilan orang diringkus di wilayah DKI Jakarta, yakni inisial SU, MG, SK, AH, FA, MR, AM, UE, dan UB.

"Satu tersangka (ditangkap) di Sulawesi Tengah berinisial SF," tambah Ramadhan.

Ia menambahkan 27 orang tersangka yang ditangkap tersebut merupakan anggota kelompok teroris AD yang mendukung Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

"Kelompok Anshor Daulah atau pendukung ISIS," kata Ramadhan.

Sejak tanggal 2 Oktober 2023, tin Densus 88 Polri gencar melakukan penegakan hukum terhadap para terduga tindak pidana terorisme di sejumlah daerah.
Penangkapan terduga teroris kelompok AD juga dilakukan di wilayah Nusa Tenggara Barat pada tanggal 19 dan 23 Oktober 2023. Ada enam orang yang ditangkap, yakni inisial M, I, BH, RM, M, dan MIW.

Kemudian satu orang terduga teroris dari kelompok yang sama ditangkap Densus 88 di wilayah Jawa Barat pada tanggal 5 Oktober 2023 berinisial AT.

Sementara itu, Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) meminta Polri terus memantau dan mengantisipasi kejahatan terorisme, menyusul penangkapan 18 pelaku dalam beberapa hari terakhir.

"Kami minta Polri terus memantau gerak-gerik para pelaku teror agar segala rencana pelaku teror bisa digagalkan," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Dosen Pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta itu mengatakan tidak mudah bagi Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Pori untuk menjaga negeri ini agar bebas dari segala bentuk teror.

"Kami memantau seluruh tim Densus 88 Polri telah kerja keras siang malam melindungi masyarakat dari berbagai teror sehingga dalam dua minggu berhasil menangkap 18 tersangka tindak pidana terorisme pada berbagai wilayah di Indonesia," katanya.

Baca juga: Densus tangkap 18 tersangka teroris selama periode Oktober 2023

Sebelumnya, Densus 88 Anti Teror Polri menangkap 18 tersangka tindak pidana terorisme selama periode tanggal dua sampai dengan 19 Oktober di enam provinsi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, para tersangka terorisme yang ditangkap itu, yakni enam orang ditangkap di Nusa Tenggara Barat (NTB), lima tersangka di Sumatera Selatan dan empat tersangka di Lampung.

Kemudian Kalimantan Barat, Jawa Barat, dan Sumatera Barat masing-masing satu tersangka.

Para tersangka berasal dari kelompok berbeda-beda, ada yang dari Anshor Daulah dan Jamaah Islamiyah, kata Ramadhan.

Baca juga: Dua terduga teroris di Lombok Timur langsung dibawa ke Mabes Polri
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri: 17 dari 27 terduga teroris kelompok AD ditangkap di Jabar 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023