Antarajawabarat.com, 20/2 - Koleksi macan tutul jawa di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bertambah menjadi enam ekor dengan kelahiran satu ekor anak macan tutul.
"Anak macan tutul ini lahir dari induk betina dan jantan yang berasal dari hutan Jawa Barat," kata Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin saat menyambut kunjungan Bupati Garut, Rudy Gunawan yang ingin melihat langsung macan tutul baru tersebut, Rabu.
Ia menuturkan, anak macan tutul berjenis kelamin betina itu lahir, 28 Desember 2013 dari induk betina bernama Si Kuray berusia empat tahun yang ditangkap di kawasan kaki Gunung Cikuray, Kabupaten Garut.
Sedangkan macan jantannya, Si Kupa berusia enam tahun berasal dari Gunung Syawal, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang ditangkap warga karena memasuki permukiman penduduk.
"Dengan kelahiran anak macan ini menjadi sejarah buat Taman Satwa Cikembulan, karena baru pertama kali lahir macan tutul yang dilindungi karena keberadaannya hampir punah," katanya.
Ia menjelaskan, kelahiran macan tutul Jawa di Indonesia baru terjadi di Taman
Safari Indonesia, Bogor, dan Taman Satwa Cikembulan.
Ia berharap, keberadaan anak macan berjenis kelamin betina itu dapat terus tumbuh kembang dewasa kemudian terjadi perkawinan dan melahirkan banyak anak macan.
"Makanya kita akan berusaha semaksimal mungkin merawat anak macan itu seperti anak sendiri, apalagi yang lahir ini jenis kelaminnya betina," kata Rudi.
Sementara itu anak macan lahir dengan berat setengah kilogram dan panjang 20 centimeter, anak dan induk macan masih dikarantinakan dalam satu kandang.
Anak macan yang sudah bisa berjalan itu diberi nama oleh Bupati Garut, Rudi Gunawan, bernama Si Bulan kata yang diambil dari akhiran nama Cikembulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Anak macan tutul ini lahir dari induk betina dan jantan yang berasal dari hutan Jawa Barat," kata Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin saat menyambut kunjungan Bupati Garut, Rudy Gunawan yang ingin melihat langsung macan tutul baru tersebut, Rabu.
Ia menuturkan, anak macan tutul berjenis kelamin betina itu lahir, 28 Desember 2013 dari induk betina bernama Si Kuray berusia empat tahun yang ditangkap di kawasan kaki Gunung Cikuray, Kabupaten Garut.
Sedangkan macan jantannya, Si Kupa berusia enam tahun berasal dari Gunung Syawal, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang ditangkap warga karena memasuki permukiman penduduk.
"Dengan kelahiran anak macan ini menjadi sejarah buat Taman Satwa Cikembulan, karena baru pertama kali lahir macan tutul yang dilindungi karena keberadaannya hampir punah," katanya.
Ia menjelaskan, kelahiran macan tutul Jawa di Indonesia baru terjadi di Taman
Safari Indonesia, Bogor, dan Taman Satwa Cikembulan.
Ia berharap, keberadaan anak macan berjenis kelamin betina itu dapat terus tumbuh kembang dewasa kemudian terjadi perkawinan dan melahirkan banyak anak macan.
"Makanya kita akan berusaha semaksimal mungkin merawat anak macan itu seperti anak sendiri, apalagi yang lahir ini jenis kelaminnya betina," kata Rudi.
Sementara itu anak macan lahir dengan berat setengah kilogram dan panjang 20 centimeter, anak dan induk macan masih dikarantinakan dalam satu kandang.
Anak macan yang sudah bisa berjalan itu diberi nama oleh Bupati Garut, Rudi Gunawan, bernama Si Bulan kata yang diambil dari akhiran nama Cikembulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014