Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu mengancam kelompok Lebanon, Hizbullah, untuk tidak ikut campur dalam perang yang sedang dilancarkan Israel terhadap kelompok Palestina, Hamas.

Netanyahu memperingatkan Hizbullah agar "tidak membuat kesalahan dalam hidupnya" dengan ikut berperang dengan Israel.

Israel sedang was-was menjalankan dua perang "untuk menghentikan ancaman di utara dan untuk menumpas Hamas dari muka bumi ini di selatan," katanya.

Menurut kantornya, pernyataan itu dikeluarkan Netanyahu di hadapan para tentara ketika ia melakukan lawatan ke sebuah pangkalan angkatan darat Israel.

Sambil menyatakan bahwa perang itu dilancarkan untuk mempertahankan keberadaan Israel, ia mengatakan pemerintahnya tidak mengetahui apakah Hizbullah berniat memasuki medan perang.

Ia mengatakan bahwa, jika Hizbullah berperang dengan Israel, kelompok itu berarti "menginginkan" konflik Juli 2006 antara Lebanon dan Israel terjadi lagi.

Hizbullah "akan membuat kesalahan dalam hidupnya," katanya, menegaskan.

Israel akan menghantam Hizbullah dengan "kekuatan yang tidak terbayangkan", ujar Netanyahu.
Ia memperingatkan bahwa Lebanon akan "binasa" dan bahwa Israel siap dengan skenario apa pun.

Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon telah meningkat di tengah adu tembakan yang dilancarkan pasukan Israel maupun Hizbullah.

Peningkatan itu sendiri terjadi di tengah gempuran dari udara yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel.


Ribuan Warga Selatan Libanon Mengungsi

Ribuan warga di kota Kafr Shuba di selatan Lebanon mengungsi dan berlindung di tempat lain akibat pertempuran terus menerus di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, menurut seorang pejabat.

"Sekitar 70 persen warga telah meninggalkan rumah-rumah mereka di kota itu," sebut Walikota Qassem al-Qadiri kepada Anadolu.

Ketegangan berkembang di sepanjang perbatasan sejak konflik meletus pada 7 Oktober di Jalur Gaza dengan adanya baku tembak antara Hizbullah dengan pasukan Israel.

Qadiri memperkirakan jumlah penduduk di kotanya mencapai 3.000 jiwa.

"Sejumlah besar penduduk kota telah mengungsi ke tempat yang aman di tengah pertempuran yang terjadi," kata dia.
Bentrokan perbatasan kali ini menjadi yang paling mematikan sejak Hizbullah dan Israel terlibat perang skala penuh pada tahun 2006, ketika kelompok Lebanon itu menyerang kota-kota Israel dengan roket yang menyebabkan kerusakan signifikan.

Lebih dari seribu warga Lebanon tewas pada perang tersebut sementara sebagian besar wilayah selatan Lebanon – yang merupakan basis Hizbullah – hancur akibat serangan Israel..

Tentara Israel memerintahkan evakuasi Kiryat Shmona pada Jumat, dekat perbatasan dengan Lebanon, Kota tersebut memiliki penduduk 22 ribu jiwa, meskipun sebagian besar telah mengungsi.

Sementara Kafr Shuba di utara, daratan lebih tinggi dari Sheeba Farms, yang diakui milik Lebanon.

Berlokasi strategis di perbatasan Suriah dan Israel di tenggara Lebanon, Shebaa Farms mencakup 13 peternakan. Dua belas tersebar di area seluas 25 kilometer persegi (19 mil persegi) yang berada di bawah pendudukan Israel, dan satu di antaranya berada di dalam perbatasan Lebanon.

Ketegangan di perbatasan muncul ketika Israel terus melakukan pengeboman ke Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas di kota-kota perbatasan Israel pada 7 Oktober, membuat 2,3 juta penduduk di wilayah itu berada dalam pengepungan dan blokade total dari makanan, bahan bakar dan persediaan obat-obatan.

Sebanyak 4.137 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan Israel di kantung Palestina, sementara angka tersebut menyentuh 1.400 di pihak Israel.



Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PM Israel ancam Hizbullah agar tak campuri perang dengan Hamas

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023