Analis Bank Woori Saudara BWS Rully Nova menyatakan rupiah bergerak stagnan karena dipengaruhi yield obligasi Amerika Serikat (AS) yang menurun serta wait and see para investor menjelang rilis data inflasi Consumer Price Index (CPI) AS.
"Data inflasi CPI AS akan rilis malam ini. Prediksi data inflasi CPI AS per September 2023 turun menjadi 3,6 persen (dari bulan sebelumnya 3,7 persen)," ujar dia ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.
Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah bergerak stagnan 0 poin atau 0 persen menjadi Rp15.700 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.700 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis justru menguat ke posisi Rp15.702 dari sebelumnya Rp15.710 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah stagnan karena investor "wait and see" jelang rilis data CPI AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023