Dua pemain timnas Indonesia Elkan Baggot dan Rafael Struick memberikan pesan bagi pesepak bola Indonesia yang kini masih bermain di kompetisi Tanah Air tetapi ingin bermain di Eropa di kemudian hari.

"Satu-satunya hal yang dapat Anda kendalikan adalah seberapa baik Anda bermain di klub Anda. Berkonsentrasilah untuk tampil baik. Dan yang terbaik yang bisa Anda lakukan," kata Elkan, pemilik 16 caps bersama timnas senior dan 4 caps bersama timnas kelompok umur (U-19, U-23), ketika ditemui di Jakarta, Senin.

Elkan dan Rafael adalah dua pemain Indonesia yang merumput di Eropa, dimana Elkan bersama Ipswich Town di divisi Championship (kasta kedua Inggris) dan Rafa bersama ADO den Haag di Eerste Divisie (kasta kedua Belanda).

Elkan, yang kini telah bermain sebanyak tiga kali bersama Ipswich di ajang Piala Liga, mengatakan cara terbaik pemain Indonesia dapat bermain di Eropa adalah dengan fokus menampilkan penampilan terbaik di klub yang dibela saat ini.

Sementara Rafa, yang hingga kini mencatatkan tiga penampilan pada divisi dua Belanda itu mengatakan, pemain-pemain Indonesia yang masih merumput di kompetisi lokal tidak perlu memusingkan kesempatan bermain di benua biru.

Menurut Rafa, proses seorang pesepak bola dapat bermain di luar negeri bahkan Eropa ditempuh melalui proses panjang dan tidak secara cuma-cuma.

Oleh karena itu, Rafa yang hingga kini memiliki dua caps bersama timnas senior dan tiga caps dengan timnas kelompok umur (U-20, U-23) meminta pemain-pemain Indonesia yang ingin berkarir di Eropa untuk fokus tampil apik.

Hal itu berkaitan dengan skill dan visi bermain sepak bola yang dimiliki berkembang sedikit demi sedikit.
"Jangan terlalu fokus bermain di Eropa. Fokus saja pada pengembangan diri dulu. Baru kemudian Anda bisa melakukannya selangkah demi selangkah," ucap Rafa.

Hingga kini, setidaknya ada empat pemain Indonesia langganan timnas yang merumput di Benua Eropa selain Elkan dan Rafa. Empat pemain itu ada Marselino Ferdinan (KMSK Deinze, kasta kedua Belgia), Ivar Jenner (Jong FC Utrecht, kasta kedua Belanda), Shayne Pattynama (Viking FK, kasta pertama Norwegia), dan Sandy Walsh (KV Mechelen, kasta pertama Belgia).


Tanggapan hadirnya PFA

Tiga penggawa timnas sepak bola Indonesia yaitu Elkan Baggot, Rafael Struick, dan Pratama Arhan menyambut positif kehadiran Papua Football Academy (PFA), sebuah akademi sepak bola yang dilahirkan PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Juli 2022.

FPA kini memiliki 30 peserta binaan dan akan menyambut 30 calon peserta baru yang didapatkan dari ajang PFA Cari Bakat 2023 yang digelar di tujuh kota/kabupaten di Papua yaitu Timika, Jayapura, Merauke, Nabire, Waropen, Serui, dan Biak Numfor.

"Pekerjaan yang dilakukan dengan berinvestasi di akademi sepak bola adalah hal yang luar biasa. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya percaya akan hal itu. Ini adalah usia yang sangat dini," kata Elkan, ketika ditemui di Jakarta, Senin.

Elkan menilai hadirnya PFA adalah hal yang luar biasa baginya, mengingat menurutnya pembinaan sepak bola dari usia dini adalah akar dari calon pesepak bola hebat ke depannya.

Bek yang merumput untuk klub kasta kedua Inggris, Ipswich Town itu lalu memberi pesan kepada para anak-anak di PFA untuk menikmati setiap menit bermain sepak bola dalam proses panjang menjadi pesepak bola hebat di Indonesia di masa yang akan datang.

Rafael Struick juga mengatakan hal yang sama dengan Elkan. Pesepak bola untuk klub kasta kedua Belanda, ADO den Haag itu juga meminta para anak-anak di PFA mencintai bermain sepak bola.
Menurutnya, dengan hal tersebut perkembangan skill bermain si kulit bundar anak-anak peserta didik akan terasah dengan sendirinya dan lebih mudah dijalani.

"Nikmati saja permainannya dan lakukan sebanyak yang Anda bisa. Jika keadaan menjadi lebih baik, Anda akan membuat kemajuan dalam karier Anda. Hal-hal baik akan datang," kata Rafael.

Sementara itu, Pratama Arhan mengatakan dengan adanya PFA adalah kabar baik bagi sepak bola Indonesia untuk di kemudian hari dapat menemukan bibit-bibit baru pesepak bola dari tanah Papua seperti halnya Elie Aiboy dan Boaz Salossa di masa lalu, dan Ricky Kambuaya dan Ramai Rumakiek di masa sekarang.

"Menurut saya itu awal yang sangat baik untuk perkembangan sepak bola Indonesia. Papua Football Academy itu anak-anak dididik buat ke depannya akan menjadi pemain-pemain hebat," kata pemain kasta kedua Jepang, Tokyo Verdy itu.

"Itu (PFA) hal yang baik buat saya, semoga semakin banyak lah akademi yang bisa didirikan lagi untuk memajukan sepak bola Indonesia," tambahnya.

Dengan mewahnya fasilitas PFA yang ada di Mimika Sports Complex, berupa adanya lapangan bola sintetis dan alami, serta pusat kebugaran seperti gymnasium, Arhan meminta para anak-anak PFA untuk memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mengembangkan skill sepak bola yang mereka jalani.

"Gunakan fasilitas yang disediakan. Bekerja keras dan lakukan yang terbaik," kata bek 21 tahun itu.

Tak hanya mendirikan PFA, Freeport Indonesia juga baru saja menandatangani kontrak dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai sponsor utama dalam mendukung kiprah timnas Indonesia.

"Menurutku bagus sekali. Perusahaan swasta pertama membantu kita mengembangkan sepak bola Indonesia. Jadi sangat luar biasa," tutup pemain yang memiliki 31 caps dengan 3 gol bersama timnas senior Indonesia tersebut.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Elkan dan Rafa beri pesan pemain Indonesia yang ingin bermain di Eropa

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023