Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan perjalanan Jakarta - Surabaya dapat ditempuh dalam durasi sekitar 3,5 jam menggunakan kereta cepat yang kini sedang dikembangkan.

"Bayangkan ini (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) cuma 29 menit sampai Padalarang. Kalau sampai Surabaya 3 jam lewat sedikit 3,5 jam," kata Budi Karya Sumadi di Stasiun KCJB Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin.

Budi mengatakan durasi perjalanan itu dihitung berdasarkan hasil studi yang kini sedang dilakukan Kemenhub bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pemrakarsa Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Perihal tarif kereta cepat Jakarta-Surabaya, Budi mengatakan akan lebih efisien bagi penumpang bila jarak tempuhnya mencapai 500 kilometer.

Seperti diketahui, jarak tempuh KCJB dari Stasiun Halim, Jakarta Timur, menuju Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung mencapai 142,3 kilometer, dengan proyeksi tarif berkisar Rp250 ribu hingga Rp350 ribu per penumpang yang hingga kini belum diputuskan oleh otoritas terkait.

Budi mengatakan Kemenhub selaku regulator konsisten menekankan kualitas transportasi publik pada sisi keamanan bagi penumpang.

"Oleh karena itu, kami secara sistematis melakukan pengamatan, penelitian, klarifikasi, berkaitan sarana prasarana dan sistem. Prasarana itu relnya, sarananya itu keretanya, sistem yang digunakan kita tahu ini canggih, teknologi terakhir yang ada di China," katanya.

Moda transportasi KCJB berkecepatan rata-rata 350 km per jam itu, kata Budi, telah melampaui kereta serupa di China yang umumnya melaju di kecepatan rata-rata 300 km per jam.

"Ya mungkin (KCJB) jadikan kita showcase, tapi tidak tanggung-tanggung yang baru. Jadi kebanyakan di China itu kecepatannya 300 km per jam, yang 350 (km/jam) terbatas," katanya.

Budi menambahkan KCJB merupakan pondasi transportasi kereta cepat yang kini telah direalisasikan pemerintah untuk terus dikembangkan.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan studi kereta cepat Surabaya-Bandung yang melibatkan pemrakarsa segera rampung dalam dua pekan ke depan.

"Kereta cepat dari Bandung ke Surabaya mungkin dalam dua minggu ini studinya dari pemrakarsa akan selesai," kata Presiden Jokowi saat transit Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin siang.

Dari hasil studi itu, kata Jokowi, prosesnya berlanjut pada studi yang dilakukan otoritas terkait di pemerintahan. "Setelah hitung-hitungan, kalkulasi, baru diputuskan. Tahapannya dari dulu seperti itu," katanya.

Baca juga: Presiden: Tarif KCJB berkisar Rp250.000 hingga Rp350.000

Kabar terkait perluasan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menuju Surabaya sebelumnya dikemukakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Ia mengatakan pemerintah telah mempersiapkan tahapan feasibility study (FS) untuk proyek itu.

Baca juga: Jokowi: KCJB tandai modernisasi transportasi massal nasional

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya, Jawa Timur, sedang dikaji oleh pemerintah.

"Presiden memerintahkan kami untuk membuat studi mengenai kelanjutan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sampai Surabaya," kata Luhut saat menghadiri acara Hub Space 2023 di JCC Senayan, Jumat (29/9/2023).

Ia mengatakan, Kereta Cepat Jakarta Bandung menuju Surabaya akan singgah di beberapa kota. "Nanti melalui Kertajati,  Yogyakarta, Solo, dan (terakhir) Surabaya," lanjutnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhub: Jakarta-Surabaya dapat ditempuh kereta cepat dengan 3,5 jam

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023