Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah terhubung dengan angkutan massal perkotaan melalui operasional kereta feeder atau pengumpan.

"Hari ini sesuai rencana 2 Oktober, Pak Presiden berkenan meresmikan KCJB yang dinamakan Whoosh. Tadi sudah terlaksana, kami gunakan kereta cepat lalu sampai Padalarang pakai feeder," kata Budi Karya Sumadi usai tiba di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Senin.

Dalam kesempatan itu, Budi menceritakan kegiatannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjajal kereta feeder dari Stasiun KCJB Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menuju terminal transportasi perkotaan.

Dalam kegiatan itu, kata Budi, Presiden beserta rombongan menempuh perjalanan dari Stasiun Padalarang hingga ke lokasi angkutan perkotaan dalam waktu kurang dari 50 menit menggunakan kereta feeder.

"Total waktu yang dibutuhkan kurang dari 50 menit. Tadi enak, sempat makan di sana dan kembali lagi di sini sesuai dengan waktu rencana jam 13.00 WIB," katanya.

Ia mengatakan operasional kereta pengumpan merupakan bagian dari mekanisme Transit Oriented Development (TOD) yang menghubungkan ekosistem transportasi publik di wilayah setempat.

Kereta feeder berupa lima rangkaian gerbong yang dioperasikan dengan kapasitas satu rangkaian terdiri atas empat kereta dengan kapasitas 200 orang.

Kereta Feeder merupakan kereta disel elektrik, untuk pengumpan kereta cepat Jakarta-Bandung yang menghubungkan Stasiun Utama Kereta Cepat di Padalarang dengan Stasiun Feeder di Kota Cimahi dan Bandung.

"Bapak Presiden memang memiliki visi angkutan masal perkotaan. Angkutan kota itu keharusan. Oleh karena itu, kami diperintahkan untuk meletakkan dasar-dasar angkutan massal kota dan perkotaan ini dengan baik," katanya.

Budi mengatakan ekosistem transportasi publik yang melibatkan KCJB hingga saat ini masih dalam proses pengembangan melalui transfer teknologi dari China.

Budi mengatakan China telah membuka diri untuk transfer teknologi dalam pengembangan transportasi massal di Indonesia.
"Terbukti sekarang, sudah ada laboratorium atau showcase yang ada di (Stasiun KCJB) Tegalluar. Di situ dipertunjukkan berbagai kereta api dan ada kelas-kelas ringan yang memberikan pintu masuk teman-teman kita melakukan itu," katanya.

Budi optimistis kolaborasi Indonesia-China melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merealisasikan visi angkutan massal perkotaan di Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menceritakan asal nama “Whoosh” untuk kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang memiliki kecepatan operasional hingga 350 km/jam.

Dikatakan Budi, penamaan kereta cepat diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menugaskan Menteri Sekretariat Negara Pratikno untuk mengadakan lomba logo dan nama untuk moda transportasi terbaru Indonesia tersebut.

Dengan melibatkan orang-orang yang bekerja di bidang kreatif, Kemensesneg kemudian menominasikan 10 orang yang memiliki kapasitas untuk membuat desain logo kereta cepat dalam waktu hanya dua minggu.

“Tetapi dialektika di lapangan terjadi. Bapak Presiden bilang beberapa kali masyarakat menyebut was wus was wus, kemudian suatu hari Presiden bilang apa tidak bagus itu Whoosh? Akhirnya tiga besar pelaku kreatif itu dipersilakan mengembangkan (logo dan nama) Whoosh,” kata Menhub di sela-sela peresmian KCJB di Stasiun Halim, Jakarta, Senin.

Nama Whoosh yang merupakan singkatan Waktu Hemat Operasi Optimal Sistem Hebat, terinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi.

“Membacanya wus artinya itu kecepatan tinggi sekali,” kata Menhub Budi.

“Ini suatu blessing (berkat). Tetapi yang unik adalah dialektika di lapangan dengan Presiden bilang Whoosh bagus ya kita dengar di lapangan. Dan para desainer ini juga kooperatif sehingga bisa dilakukan (penamaan) dengan pendek jadi kita pilihlah nama Whoosh,” kata dia, menambahkan.

KCJB atau yang diberi nama Whoosh memiliki kecepatan operasional hingga 350 km/jam yang menghubungkan Tegalluar di Bandung, Jawa Barat, dengan Halim di Jakarta Timur.

Dengan headway 20-30 menit, Whoosh menyediakan banyak pilihan waktu perjalanan sehingga jarak Jakarta-Bandung akan ditempuh dalam waktu 36 hingga 44 menit.

Kereta tersebut menampilkan desain ruang yang luas dan modern serta memiliki tiga kelas berkapasitas total mencapai 601 penumpang, berikut ruang khusus untuk difabel.

Sejak September hingga pertengahan Oktober ini, pemerintah menggratiskan tarif transportasi kereta Whoosh bagi masyarakat yang ingin mencoba menggunakan kereta cepat.

Nantinya, tarif transportasi KCJB akan segera diputuskan pemerintah di kisaran Rp250 ribu sampai Rp350 ribu.

Baca juga: Jokowi: KCJB komitmen pemerintah layani kebutuhan transportasi publik

Baca juga: Jokowi: KCJB tambah ragam transportasi massal pilihan publik

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhub: Kereta pengumpan integrasikan KCJB dengan angkutan perkotaan

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023