Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada September 2023 naik sebesar 2,05 persen dipicu kenaikan indeks harga sub sektor produksi tanaman.

“Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 4,67 persen, lebih besar dibandingkan yang dibayar petani 0,12 persen,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, NTP pada September tercatat sebesar 114,14 persen atau naik 2,05 persen secara mont to month (m-t-m). Kenaikan itu trejadi karena indeks harga yang diterima petani pada September 2023 naik 2,27 persen, lebih besar dibandingkan indeks harga yang dibayar naik sebesar 0,21 persen.

Secara sub sektor, kenaikan NTP tertinggi terjadi pada produksi tanaman pangan yang naik 4,54 persen akibat harga yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang dibayar.

Sejumlah komoditas yang dominan mempengaruhi indeks harga diterima petani di sub sektor ini yaitu gabah, jagung, ketela pohon, dan ketela rambat.

Selain tanaman pangan, kenaikan NTP tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,62 persen juga turut menyumbang kenaikan NTP di September.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: NTP September naik 2,05 persen dipicu produksi tanaman pangan

Pewarta: Aloysius Lewokeda

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023