Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI R.A. Adaninggar Primadia Nariswari mengimbau masyarakat agar mewaspadai perlemakan hati, karena dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati (lever).
"Perlemakan hati merupakan fase awal sirosis dan kanker hati yang diakibatkan oleh lemak yang menumpuk di lever," katanya dalam acara gelar wicara terkait perlemakan hati yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Perlemakan hati dapat sebabkan sirosis dan kanker hati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Perlemakan hati merupakan fase awal sirosis dan kanker hati yang diakibatkan oleh lemak yang menumpuk di lever," katanya dalam acara gelar wicara terkait perlemakan hati yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Ningz, sapaan akrabnya, mengatakan hati berfungsi sebagai salah satu organ tubuh yang dapat menyimpan cadangan lemak. Jika lemak tersebut menumpuk, akan menciptakan peradangan pada hati.
"Peradangan hati itu bisa terluka, yang dinamakan sirosis hati. Kalau dibiarkan, sel luka ini bisa memicu mutasi DNA sel menjadi kanker," ujarnya.
Ningz mengatakan sirosis dan kanker hati dapat menyebabkan kualitas hidup seseorang menurun, lantaran hati merupakan organ penting dalam tubuh.
Dia menjelaskan hati berfungsi sebagai organ detoksifikasi dari zat yang tidak baik, yang bersumber dari makanan, obat, dan lain sebagainya. Jika seseorang mengalami sirosis atau kanker hati, fungsi hati untuk mendetoksifikasi menjadi tidak optimal.
"Salah satunya adalah tidak bisa menjaga protein albumin, sehingga orang mudah bengkak akibat efek obat," tuturnya.
Umumnya, kata Ningz, perlemakan hati dialami oleh peminum alkohol, namun seiring berkembangnya zaman, orang dengan obesitas juga memiliki risiko mengalami perlemakan hati.
Perlemakan hati, sambungnya, pada awalnya tidak bergejala. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap perlemakan hati dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara rutin.
"Salah satunya adalah tidak bisa menjaga protein albumin, sehingga orang mudah bengkak akibat efek obat," tuturnya.
Umumnya, kata Ningz, perlemakan hati dialami oleh peminum alkohol, namun seiring berkembangnya zaman, orang dengan obesitas juga memiliki risiko mengalami perlemakan hati.
Perlemakan hati, sambungnya, pada awalnya tidak bergejala. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap perlemakan hati dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara rutin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Perlemakan hati dapat sebabkan sirosis dan kanker hati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023