Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang berkembang cepat di era disrupsi teknologi bukanlah hal yang perlu ditakutkan untuk dihadapi.

"Ini saya minta sekali lagi, jangan alergi dengan teknologi. Jangan hindari perubahan teknologi, jangan takut dengan mesin cerdas, dengan AI," kata Presiden saat menyampaikan orasi di Sidang Terbuka IPB University dalam rangka Dies Natalis ke-60 di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Presiden mengatakan topik seputar perkembangan AI turut diangkat dalam sejumlah rangkaian kegiatan pertemuan para pemimpin negara sejumlah organisasi internasional, seperti Grup Tujuh (G7), Grup 20 (G20), hingga KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta.

"Semuanya berbicara mengenai AI, takut sekali semua negara mengenai AI. Regulasinya belum ada, aturan mainnya belum ada, AI-nya terus lari berubah-ubah terus, semua dibicarakan," katanya.

Menyikapi itu, Presiden meminta bangsa Indonesia untuk mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi kehadiran AI, termasuk kepada jajaran Senat Akademik IPB sebagai lembaga pendidikan untuk melahirkan insan unggul, kompeten, berkarakter dan berakhlak baik.

Jokowi optimistis bahwa teknologi tak akan bisa mengalahkan manusia yang dilengkapi dengan hati dan rasa.

"Teknologi tak akan bisa mengalahkan manusia karena mesin itu hanya punya chip, mesin hanya punya chip, tapi manusia punya hati, punya rasa, mesin tidak punya. Saya percaya bahwa ciptaan Allah subhanahu wa ta' ala (SWT) akan selalu lebih unggul dan lebih mulia," demikian Joko Widodo.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memuji inovasi produk-produk pertanian yang dihasilkan Institut Pertanian Bogor (IPB) karena sudah dikemas dan mendapatkan sentuhan pemasaran sangat baik.

"Ada macam-macam (produk pertanian) dengan kemasan-kemasan yang sudah sangat modern, dengan brand yang sangat kelihatan sekali digarap dengan sentuhan marketing yang sangat bagus," kata Jokowi dalam Sidang Terbuka Dies Natalis ke-60 IPB di Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Setibanya di IPB, Jokowi diajak oleh Rektor IPB Arif Satria untuk melihat produk-produk inovasi pertanian yang dihasilkan mahasiswa kampus tersebut.

"Saya tadi waktu masuk sudah ditunjukkan oleh pak rektor banyak sekali inovasi-inovasi yang menghilirkan, hilirisasi dari inovasi bisa masuk ke industri, dan saya harus menyampaikan apa adanya, luar biasa," kata Jokowi.

Jokowi sempat melihat cabai hingga beras yang berkualitas.

"Ada cabai yang gede-gede, merah, gitu; ada apa, beras yang khusus untuk lahan-lahan tandus, beras yang satu hektarnya bisa menghasilkan berapa tadi, 12 ton; ada garam; rumput laut," jelasnya.

Jokowi pun meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mengambil sebanyak-banyaknya beras dan cabai produksi mahasiswa IPB untuk dibagi-bagikan kepada para petani.

"Ini, Pak Menteri Pertanian, yang beras tadi, diambil itu; yang cabai gede-gede juga diambil, berikan ke petani sebanyak-banyaknya. Barangnya jelas sekali," kata Jokowi ke Yasin Limpo.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan selamat Dies Natalis yang ke-60 kepada keluarga besar IPB. Dia mendoakan IPB semakin jaya dan kontributif dalam memecahkan permasalahan bangsa dan untuk kemajuan bangsa.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden: Jangan takut hadapi kecerdasan buatan

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023