Program penataan kampung nelayan di Desa Citemu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengubah kesan kumuh kawasan itu menjadi bersih, indah, serta lebih menarik untuk dikunjungi.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Citemu Lukman Nurhakim di Cirebon, Kamis, mengatakan program penataan yang disebut Kampung Nelayan Maju (Kalaju) itu sudah berjalan sejak 7 Agustus 2023 dan kini proses pengerjaannya telah sampai 70 persen.

Baca juga: Pemkab Cirebon anggarkan Rp400 juta untuk asuransi 11.500 hektare sawah

"Sampai detik ini sudah 70 persen pengerjaan dalam penataan Kalaju ini. Kami mendapatkan suplai dana senilai Rp600 juta dari program KKP," kata Lukman.

Ia menuturkan sebelumnya masyarakat nelayan di desa itu mendapatkan informasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Cirebon terkait program Kalaju tersebut. Kemudian pihaknya mengajukan proposal sebagai syarat pendaftaran dan akhirnya dinyatakan lolos.

Ia menyebutkan ada sebanyak 60 desa di seluruh Indonesia yang mengikuti program tersebut, termasuk  kampung nelayan Citemu.

"Kami ingin mengubah stigma bahwa kampung nelayan itu kumuh, menjadi rapi dan kami juga ingin mengubah cara pandang agar masyarakat senang ketika bermain di sini," katanya.

Lukman menuturkan penataan ini melibatkan sejumlah aspek misalnya penataan bangsal nelayan sebagai tempat pertemuan, pembangunan senderan perahu sepanjang 75 meter dan pembuatan maskot perahu yang akan menjadi simbol kampung nelayan.

Salah satu aspek paling menarik dari program ini, kata dia, yakni pembuatan mural sepanjang 100 meter yang mengusung tema kelautan dengan melibatkan sejumlah pelukis lokal di daerahnya.

Selain tema kelautan, Lukman mengatakan para pelukis itu telah menciptakan gambar menawan, termasuk wajah presiden dari masa ke masa yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan sejarah kepada anak-anak di Kampung Citemu.

"Kampung Citemu juga memiliki visi menjadi destinasi wisata yang menarik. Kami akan membangun Jondol bahari, yang berada di ujung muara, kami juga punya hutan mangrove yang menjadi salah satu daya tarik di sini," katanya.
Lukman menilai program Kalaju ini bukti nyata bagaimana masyarakat dapat menciptakan perubahan positif dalam komunitasnya, artinya transformasi ini bukan hanya perihal mengubah wajah fisik, tetapi juga tentang mewujudkan pandangan dan harapan masyarakat nelayan di desanya.

Sementara itu Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon Bayu Suradilaga menuturkan pihaknya  menyambut baik  penataan di kampung nelayan Citemu.

Baca juga: Investasi di Kabupaten Cirebon serap 2.320 pekerja dalam negeri

Bayu menilai kawasan di dekat Desa Citemu yakni daerah Mundu memiliki potensi untuk dijadikan destinasi wisata pesisir yang menawarkan keindahan lanskap hutan mangrove dan taman muara.

Hingga sekarang, ujar Bayu, Kabupaten Cirebon telah membentuk 36 desa wisata yang mengusung tema destinasi religi, keindahan alam dan kelezatan kuliner khas Cirebon.

"Mundu Pesisir itu kalau dari segi promosi  sudah di'brand' sebagai destinasi wisata, sama mangrove dan taman muaranya," katanya.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Program Kalaju KKP ubah kampung nelayan di Cirebon jadi menarik 

Pewarta: F Rohman/Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023