Dokter umum dr. Madhita Kasoem, M.Sc, Aud-vestMed menjelaskan dampak negatif dari mendengarkan musik melalui earphone atau alat pendengar musik lainnya terhadap kesehatan telinga, terutama jika menggunakannya terlalu lama.
 
Saat ditemui dalam acara bincang-bincang di kawasan Jakarta, Senin, dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu menyebut alat pendengar musik yang langsung terhubung ke telinga lebih berisiko untuk mengalami gangguan pendengaran dibandingkan dengan speaker.

Hal tersebut karena suara yang dihasilkan oleh speaker atau pelantang suara memiliki jangkauan yang lebih luas, sehingga telinga tidak secara langsung menerima suara yang dihasilkan oleh alat tersebut.
 
“(Sebaliknya), earphone kan langsung suaranya ke telinga semua. Intinya, itu ada pengaruhnya,” kata Madhita.

Beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan akibat pemakaian earphone terlalu lama dan volume terlalu tinggi, antara lain penurunan pendengaran, infeksi telinga, dan lainnya. Dalam kondisi parah, menggunakan earphone juga dapat memicu kecelakaan karena kurang awasnya diri terhadap lingkungan sekitar.

Meski demikian, ia tetap membolehkan penggunaan earphone dalam batasan yang wajar, seperti tidak menggunakannya terlalu lama dan tidak mengencangkan volume earphone.

Jika suara dari earphone sudah terdengar oleh orang lain, sebaiknya segera turunkan volume suara earphone karena hal tersebut menandakan volume suara sudah terlalu tinggi.
 
“Kalau kita mendengarkan earphone, terus orang di samping sudah bisa dengar, berarti itu sudah terlalu keras (suaranya),” kata dokter lulusan University College London tersebut.

Berdasarkan aturan dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), batas untuk mendengarkan suara melalui earphone sebesar 85 desibel. 

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketahui dampak mendengar musik melalui earphone terhadap telinga

Pewarta: Vinny Shoffa Salma

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023