Antarajawabarat.com,11/12 - BPBD Cianjur, Jabar, melakukan upaya maksimal untuk membuka kembali akses jalan dan jembatan yang putus pascabanjir bandang dan longsor di tiga kecamatan di Cianjur selatan.
Memasuki satu pekan terjadinya bencana alam longsor dan banjir bandang di sejumlah wilayah di selatan Cianjur itu, BPBD Cianjur mendapat bantuan tenaga dari berbagai wilayah termasuk dari BPBD provinsi Jabar, TNI, Polri dan tim gabungan relawan.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Suhara, Selasa, mengatakan, hingga saat ini seluruh tim gabungan yang tersebar di tiga kecamatan, Cidaun, Cikadu dan Kecamatan Naringgul, masih melakukan berbagai upaya selain memberikan pelayanan pada warga yang tinggal dipengungsian.
Salah satunya ungkap dia, membersihkan lumpur dari rumah warga yang tergenang banjir, membuka kembali akses jalan yang terputus akibat tertimbun longsor dan pembuatan sodetan di Sungai Cidamar mengunakan alat berat.
"Selain itu tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Cianjur, telah mendirikan posko kesehatan di sejumlah tempat pengungsian, untuk memberikan layakan kesehatan bagi warga yang masih berada di pengungsian," katanya.
Saat ini tutur dia, pihaknya mengakui belum mendirikan dapur umum di sejumlah titik pengungsian karena sulitnya menembus lokasi karena banyaknya jembatan penghubung yang putus dan tertutupnya landasan jalan akibat longsor.
Namun hingga saat ini, pihaknya terus melakukan kordinasi dengan tim dan aparat setempat untuk mendirikan dapur umur dan fasilitas penujang lainnya untuk pengungsi yang mencapai ratusan orang disetiap titik pengungsian di tiga kecamatan tersebut.
"Sedangkan logistik keperluan pengungsi dan makanan hari ini kembali kita kirim ke sejumlah titik tersebut. Rencana besok, tim relawan akan ditambah dari Raider 300, Kodim 0608 dan Dalmas Polres dan Polda Jabar," katanya.
Sementara itu, dari masing-masing posko kesehatan Dinkes Cianjur, menyebutkan kondisi pengungsi di setiap titik masih dalam kondisi normal, meskipun ada beberapa orang balita yang mengalami gangguan pernafasan, batuk dan influenza.
"Sampai hari ketujuh ini, catatan dari masing-masing posko, belum terlihat adanya pengungsi yang mengalami penyakit serius atau akut, hanya penyakit ringan seperti flu, batuk dan pusing. Namun mereka mengeluhkan belum adanya dapur umum dan kakus," kata Indra R tim kesehatan Dinkes Cianjur.***4***(KR,FKR)
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
Memasuki satu pekan terjadinya bencana alam longsor dan banjir bandang di sejumlah wilayah di selatan Cianjur itu, BPBD Cianjur mendapat bantuan tenaga dari berbagai wilayah termasuk dari BPBD provinsi Jabar, TNI, Polri dan tim gabungan relawan.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Suhara, Selasa, mengatakan, hingga saat ini seluruh tim gabungan yang tersebar di tiga kecamatan, Cidaun, Cikadu dan Kecamatan Naringgul, masih melakukan berbagai upaya selain memberikan pelayanan pada warga yang tinggal dipengungsian.
Salah satunya ungkap dia, membersihkan lumpur dari rumah warga yang tergenang banjir, membuka kembali akses jalan yang terputus akibat tertimbun longsor dan pembuatan sodetan di Sungai Cidamar mengunakan alat berat.
"Selain itu tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Cianjur, telah mendirikan posko kesehatan di sejumlah tempat pengungsian, untuk memberikan layakan kesehatan bagi warga yang masih berada di pengungsian," katanya.
Saat ini tutur dia, pihaknya mengakui belum mendirikan dapur umum di sejumlah titik pengungsian karena sulitnya menembus lokasi karena banyaknya jembatan penghubung yang putus dan tertutupnya landasan jalan akibat longsor.
Namun hingga saat ini, pihaknya terus melakukan kordinasi dengan tim dan aparat setempat untuk mendirikan dapur umur dan fasilitas penujang lainnya untuk pengungsi yang mencapai ratusan orang disetiap titik pengungsian di tiga kecamatan tersebut.
"Sedangkan logistik keperluan pengungsi dan makanan hari ini kembali kita kirim ke sejumlah titik tersebut. Rencana besok, tim relawan akan ditambah dari Raider 300, Kodim 0608 dan Dalmas Polres dan Polda Jabar," katanya.
Sementara itu, dari masing-masing posko kesehatan Dinkes Cianjur, menyebutkan kondisi pengungsi di setiap titik masih dalam kondisi normal, meskipun ada beberapa orang balita yang mengalami gangguan pernafasan, batuk dan influenza.
"Sampai hari ketujuh ini, catatan dari masing-masing posko, belum terlihat adanya pengungsi yang mengalami penyakit serius atau akut, hanya penyakit ringan seperti flu, batuk dan pusing. Namun mereka mengeluhkan belum adanya dapur umum dan kakus," kata Indra R tim kesehatan Dinkes Cianjur.***4***(KR,FKR)
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013