Antarajawabarat.com,5/12 - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung menolak program pembagian kondom gratis dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS karena tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat.

"Program bagi-bagi kondom gratis kurang cerdas dan kurang santun dalam pandangan Islam, masih ada cara yang lebih baik dan tidak seperti itu," kata Ketua MUI Kota Bandung KH Miftah Faridl di Bandung di Bandung, Kamis.

Isu terkait program pembagian kondom gratis tersebut merupakan salah satu bahasan dalam Mukercab MUI Kota Bandung yang digelar di Gedung Ad Dakwah Jalan Batik Halus Kelurahan Sukaluyu Kota Bandung.

Menurut Miftah, banyak cara lain yang lebih baik dan tidak dengan cara membagi-bagi kondom yang justeru akan berdampak negatif.

Kampanye hidup sehat dan sosialisasi HIV/AIDS yang lebih efektif lagi jauh lebih baik. Termasuk juga para ulama bisa berperan dengan memberikan ceramah untuk membekali jemaahnya serta memberikan informasi dan himbauan yang jelas dan tegas mengenai bahaya narkoba dan HIV-AIDS.

"Ulama punya peran strategis dalam memberikan informasi terkait permasalahan itu, dengan mengajak jemaahnya untuk berdakwa mencegah peredaran narkoba dan bahaya HIV-AIDS," katanya.

Selain itu, Mukercab MUI Kota Bandung juga membahas sejumlah isu terakhir yang berkembang di masyarakat. Salah satunya adalah penggunaan jilbab anggota Polwan yang telah dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia.

"Kami sangat mengapresiasi dan senang, saya kira hanya soal waktu, karena harus melalui proses," katanya.

Pada kesempatan itu, Ketua MUI Kota Bandung menyebutkan, pihaknya menampung berbagai pendapat dan aspirasi dan menyikapinya dalam Mukercab.

"MUI senantiasa mengawal keputusan dan mensosialisasikan kebijakan pemerintah. Semuanya harus disikapi secara bijak dan dewasa, dan tidak menimbulkan konflik baru," kata KH Miftah Faridl menambahkan.***2***
Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013