Antarajawabarat.com,20/11 - Penyandang disabilitas yang berada di Kota Bandung meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat lebih memperhatikan sarana dan prasarana pemilu bagi mereka, seperti akses menuju ke tempat pemungutan suara (TPS) yang lebih dipermudah lagi.
"Kami berharap untuk aksesibilitas menuju ke TPS bisa lebih dipermudah lagi karena terkadang pengalaman kami menuju TPS itu dibuat malas untuk mendatanginya. Itu salah satu kendalanya," kata Manajer Program Bandung Independent Living Center (BILIC) Den Achmad, di Kota Bandung, Selasa.
Ditemui usai mengikuti Pelatihan Fasilitator dan FGD Teknik Pendidikan Pemilih Kelompok Penyandang Disabilitas di Jawa Barat, yang di Kantor Kelurahan Pasirkaliki Kota Bandung, Den menuturkan selama kondisi TPS yang ada "tidak ramah" bagi penyandang disabilitas.
Salah satu bentuk "ketidakramahan" TPS bagi penyandang disabilitas, kata Den, ialah seperti akses jalan yang sempit sampai kepada tingginya tempat pencoblosan dan kotak suara.
"Karena waktu Pilkada kemarin, untuk memberikan hak suara saya, saya harus digendong masuk ke bilik suaranya," kata Den yang kesehariannya memakai kursi roda.
Ia menuturkan, terlepas dari kekurangan fisik yang dimiliknya, penyandang disabilitas seperti dirinya dipastikan memiliki harapan terhadap pelaksanakan Pemilu 2014.
"Jelas sekali, sebagai bagian dari NKRI ini, kami ingin agar Indonesia lebih baik usai Pemilu 2014," katanya.
Menurutnya, harapan tersebut pula yang mendorong dirinya mau menjadi fasilitator yang akan ikut menyosialisasikan pemilu ke masyarakat, terutama kepada penyandang disabilitas.
"Usai pelatihan ini saya berencana melakukan sosialisasi di sejumlah kelurahan. Tujuannya agar partisipasi pemilih pada pemilu mendatang bisa lebih baik dari pemilu sebelumnya," kata Den.
Menyikapi masukan dari penyandang disabilitas tersebut, anggota KPU Jawa Barat Nina Yuningsih, mengakui bahwa sarana dan prasarana di TPS selama ini kadang menyulitkan pemilih penyandang disabilitas.
"Hal ini tentunya akan menjadi pertimbangan untuk menata TPS itu sendiri agar lebih memudahkan mereka," katanya.
Pihaknya berharap pengetahuan penyandang disabilitas terhadap Pemilu bisa lebih baik setelah adanya fasilitator yang dilatih dalam pelatihan tersebut.***1***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Kami berharap untuk aksesibilitas menuju ke TPS bisa lebih dipermudah lagi karena terkadang pengalaman kami menuju TPS itu dibuat malas untuk mendatanginya. Itu salah satu kendalanya," kata Manajer Program Bandung Independent Living Center (BILIC) Den Achmad, di Kota Bandung, Selasa.
Ditemui usai mengikuti Pelatihan Fasilitator dan FGD Teknik Pendidikan Pemilih Kelompok Penyandang Disabilitas di Jawa Barat, yang di Kantor Kelurahan Pasirkaliki Kota Bandung, Den menuturkan selama kondisi TPS yang ada "tidak ramah" bagi penyandang disabilitas.
Salah satu bentuk "ketidakramahan" TPS bagi penyandang disabilitas, kata Den, ialah seperti akses jalan yang sempit sampai kepada tingginya tempat pencoblosan dan kotak suara.
"Karena waktu Pilkada kemarin, untuk memberikan hak suara saya, saya harus digendong masuk ke bilik suaranya," kata Den yang kesehariannya memakai kursi roda.
Ia menuturkan, terlepas dari kekurangan fisik yang dimiliknya, penyandang disabilitas seperti dirinya dipastikan memiliki harapan terhadap pelaksanakan Pemilu 2014.
"Jelas sekali, sebagai bagian dari NKRI ini, kami ingin agar Indonesia lebih baik usai Pemilu 2014," katanya.
Menurutnya, harapan tersebut pula yang mendorong dirinya mau menjadi fasilitator yang akan ikut menyosialisasikan pemilu ke masyarakat, terutama kepada penyandang disabilitas.
"Usai pelatihan ini saya berencana melakukan sosialisasi di sejumlah kelurahan. Tujuannya agar partisipasi pemilih pada pemilu mendatang bisa lebih baik dari pemilu sebelumnya," kata Den.
Menyikapi masukan dari penyandang disabilitas tersebut, anggota KPU Jawa Barat Nina Yuningsih, mengakui bahwa sarana dan prasarana di TPS selama ini kadang menyulitkan pemilih penyandang disabilitas.
"Hal ini tentunya akan menjadi pertimbangan untuk menata TPS itu sendiri agar lebih memudahkan mereka," katanya.
Pihaknya berharap pengetahuan penyandang disabilitas terhadap Pemilu bisa lebih baik setelah adanya fasilitator yang dilatih dalam pelatihan tersebut.***1***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013