Chief Economist & Investment Strategic PT Manulife Asset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menyentuh level 7.700 pada akhir 2023.
“IHSG targetnya ada di 7.700 berdasarkan PE 14,3 kali, dan pertumbuhan laba 6 persen tahun ini,” kata Katarina dalam acara diskusi 'Market Update: No Harsh Landing' yang digelar Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) secara virtual di Jakarta, Selasa.
Selain itu, ia memperkirakan neraca transaksi berjalan atau Current Account (CA) akan kembali ke defisit setelah surplus, namun defisitnya akan kecil di sekitar 0,5 sampai 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dengan basis asumsi yang lebih dekat ke arah 0,5 persen.
Angka inflasi juga diprediksi akan tetap terjaga di bawah 4 persen. Sebagai landasan indikator makro ekonomi, Katarina memprediksi suku bunga acuan tak melebihi 5,75 persen, sementara pertumbuhan PDB akan berkisar antara 4,8 sampai 5,3 persen hingga akhir tahun nanti.
Dari segi nilai tukar, diperkirakan nilai tukar rupiah akan mencapai kisaran Rp14.900 sampai Rp15.100.
Dari segi risiko, Katarina menyampaikan bahwa investor perlu mencermati sejumlah hal. Pertama, dampak kebijakan bank sentral terhadap pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan moneter negara berkembang.
Kedua, faktor geopolitik yang bisa memunculkan ketidakpastian pada berbagai kebijakan dan dampaknya terhadap sentimen investasi. Selain itu, jelang Pemilu, investasi dan belanja modal diperkirakan akan mengalami penurunan.
Ketiga, harga komoditas yang diperkirakan akan mengalami normalisasi tentunya bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi, cadangan devisa, dan defisit fiskal.
Pada kesempatan yang sama, Director & Chief Investment Officer, Fixed Income Ezra Nasula Ridha juga memproyeksikan target yield atau imbal hasil obligasi 10 tahun akan berada di level 6 sampai 6,25 persen.
“Kami optimistis pasar obligasi Indonesia akan terus menunjukkan kekuatan, dimana imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun bisa kembali ke kisaran 6,00 persen sampai 6,25 persen,” pungkasnya.
Pemerintah telah merevisi defisit anggaran 2023 dengan total target pendapatan dinaikkan 7 persen, sedangkan belanja ditingkatkan 2 persen. Dengan demikian, target pembiayaan terpangkas. Pasar obligasi yang terkendali di tengah defisit anggaran yang mengecil dan saldo SAL yang besar menjadi katalis penting pasar obligasi tahun ini.
Pasar obligasi Indonesia hingga tahun berjalan menunjukkan hasil yang positif sebesar 7,4 persen year to date (ytd), mengungguli pasar obligasi di emerging market 4,5 persen dan global 2,1 persen.
Sebelumnya, Head of Research Team & Strategist Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy menyampaikan tiga sektor saham yaitu semen, otomotif, dan telekomunikasi (telko) akan menjadi penopang pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester II tahun ini.
“Ketiga sektor memiliki potensi return yang lebih tinggi dari IHSG yang saat ini langkahnya masih terbebani sektor komoditas. Mobilitas masyarakat utamanya akan mendorong pembelian mobil dan motor,” ujar Robertus dalam Media Day August 2023 di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan perusahaan pada sektor otomotif dan industri pendukungnya akan tumbuh signifikan pada tahun ini.
Khusus motor, Ia memproyeksikan penjualan akan tumbuh di atas 30 persen pada tahun ini, mengingat pertumbuhan pada semester I-2023 mencapai 42,5 persen year on year (yoy) dibandingkan paruh pertama tahun lalu.
Pada sektor semen, ia menilai semakin pulihnya tingkat konsumsi masyarakat akan meningkatkan pertumbuhan sektor ini, ditambah faktor turunnya harga komoditas akan menguntungkan beberapa produsen sektor pendukung infrastruktur tersebut.
“Ditambah, penyelesaian proyek infrastruktur, mulai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Robertus.
Pada sektor telekomunikasi, lanjutnya, belanja komunikasi masyarakat diprediksi masih akan tumbuh, meskipun tingkat pemakaian ponsel pintar di Indonesia sudah cukup tinggi.
Menurutnya, potensi pertumbuhannya diprediksi cukup besar, terutama karena operator telekomunikasi sedang menggodok konvergensi layanan fixed broadband dengan mobile data (Fixed Mobile Convergence/FMC).
“Faktor lebih sedikitnya hari libur akan meningkatkan volume penjualan semen, pun sektor telekomunikasi akan diuntungkan dengan semakin meluasnya ekspansi jaringan fixed broadband,” ujar Robertus.
Dalam kesempatan ini, Robertus mengatakan berbagai sentimen yang akan menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level Rp7.600 pada kuartal IV-2023 nanti.
Pertama, dia mengungkapkan bahwa saham berbasis komoditas tidak akan lagi menjadi pemberat IHSG pada paruh kedua tahun ini, layaknya pada semester I-2023.
“Saham berbasis komoditas ternyata menyumbang sekitar lebih 178 poin terhadap penurunan IHSG (semester I-2023). Yaitu hampir menghapus kontribusi positif saham-saham berbasis sektor perbankan yang menyumbang kenaikan IHSG 234,4 poin,” ujar Robertus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekonom proyeksikan IHSG capai level 7.700 pada akhir 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
“IHSG targetnya ada di 7.700 berdasarkan PE 14,3 kali, dan pertumbuhan laba 6 persen tahun ini,” kata Katarina dalam acara diskusi 'Market Update: No Harsh Landing' yang digelar Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) secara virtual di Jakarta, Selasa.
Selain itu, ia memperkirakan neraca transaksi berjalan atau Current Account (CA) akan kembali ke defisit setelah surplus, namun defisitnya akan kecil di sekitar 0,5 sampai 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dengan basis asumsi yang lebih dekat ke arah 0,5 persen.
Angka inflasi juga diprediksi akan tetap terjaga di bawah 4 persen. Sebagai landasan indikator makro ekonomi, Katarina memprediksi suku bunga acuan tak melebihi 5,75 persen, sementara pertumbuhan PDB akan berkisar antara 4,8 sampai 5,3 persen hingga akhir tahun nanti.
Dari segi nilai tukar, diperkirakan nilai tukar rupiah akan mencapai kisaran Rp14.900 sampai Rp15.100.
Dari segi risiko, Katarina menyampaikan bahwa investor perlu mencermati sejumlah hal. Pertama, dampak kebijakan bank sentral terhadap pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan moneter negara berkembang.
Kedua, faktor geopolitik yang bisa memunculkan ketidakpastian pada berbagai kebijakan dan dampaknya terhadap sentimen investasi. Selain itu, jelang Pemilu, investasi dan belanja modal diperkirakan akan mengalami penurunan.
Ketiga, harga komoditas yang diperkirakan akan mengalami normalisasi tentunya bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi, cadangan devisa, dan defisit fiskal.
Pada kesempatan yang sama, Director & Chief Investment Officer, Fixed Income Ezra Nasula Ridha juga memproyeksikan target yield atau imbal hasil obligasi 10 tahun akan berada di level 6 sampai 6,25 persen.
“Kami optimistis pasar obligasi Indonesia akan terus menunjukkan kekuatan, dimana imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun bisa kembali ke kisaran 6,00 persen sampai 6,25 persen,” pungkasnya.
Pemerintah telah merevisi defisit anggaran 2023 dengan total target pendapatan dinaikkan 7 persen, sedangkan belanja ditingkatkan 2 persen. Dengan demikian, target pembiayaan terpangkas. Pasar obligasi yang terkendali di tengah defisit anggaran yang mengecil dan saldo SAL yang besar menjadi katalis penting pasar obligasi tahun ini.
Pasar obligasi Indonesia hingga tahun berjalan menunjukkan hasil yang positif sebesar 7,4 persen year to date (ytd), mengungguli pasar obligasi di emerging market 4,5 persen dan global 2,1 persen.
Sebelumnya, Head of Research Team & Strategist Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy menyampaikan tiga sektor saham yaitu semen, otomotif, dan telekomunikasi (telko) akan menjadi penopang pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester II tahun ini.
“Ketiga sektor memiliki potensi return yang lebih tinggi dari IHSG yang saat ini langkahnya masih terbebani sektor komoditas. Mobilitas masyarakat utamanya akan mendorong pembelian mobil dan motor,” ujar Robertus dalam Media Day August 2023 di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan perusahaan pada sektor otomotif dan industri pendukungnya akan tumbuh signifikan pada tahun ini.
Khusus motor, Ia memproyeksikan penjualan akan tumbuh di atas 30 persen pada tahun ini, mengingat pertumbuhan pada semester I-2023 mencapai 42,5 persen year on year (yoy) dibandingkan paruh pertama tahun lalu.
Pada sektor semen, ia menilai semakin pulihnya tingkat konsumsi masyarakat akan meningkatkan pertumbuhan sektor ini, ditambah faktor turunnya harga komoditas akan menguntungkan beberapa produsen sektor pendukung infrastruktur tersebut.
“Ditambah, penyelesaian proyek infrastruktur, mulai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Robertus.
Pada sektor telekomunikasi, lanjutnya, belanja komunikasi masyarakat diprediksi masih akan tumbuh, meskipun tingkat pemakaian ponsel pintar di Indonesia sudah cukup tinggi.
Menurutnya, potensi pertumbuhannya diprediksi cukup besar, terutama karena operator telekomunikasi sedang menggodok konvergensi layanan fixed broadband dengan mobile data (Fixed Mobile Convergence/FMC).
“Faktor lebih sedikitnya hari libur akan meningkatkan volume penjualan semen, pun sektor telekomunikasi akan diuntungkan dengan semakin meluasnya ekspansi jaringan fixed broadband,” ujar Robertus.
Dalam kesempatan ini, Robertus mengatakan berbagai sentimen yang akan menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level Rp7.600 pada kuartal IV-2023 nanti.
Pertama, dia mengungkapkan bahwa saham berbasis komoditas tidak akan lagi menjadi pemberat IHSG pada paruh kedua tahun ini, layaknya pada semester I-2023.
“Saham berbasis komoditas ternyata menyumbang sekitar lebih 178 poin terhadap penurunan IHSG (semester I-2023). Yaitu hampir menghapus kontribusi positif saham-saham berbasis sektor perbankan yang menyumbang kenaikan IHSG 234,4 poin,” ujar Robertus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekonom proyeksikan IHSG capai level 7.700 pada akhir 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023