Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 30,57 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.948,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,44 poin atau 0,56 persen ke posisi 969,28.
"IHSG menguat di tengah bursa regional Asia yang mengalami penurunan, di saat pelaku pasar dan investor mengambil sikap hati-hati menjelang keputusan suku bunga Fed AS hari ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diperkirakan akan menaikkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran target 5,25 sampai 5,5 persen, ditambah, bank sentral Eropa yang berpotensi akan menaikkan suku bunga acuannya juga.
Dari dalam negeri, pasar menilai bahwa kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuannya sebagai upaya menjaga pemulihan ekonomi dalam negeri di tengah indikator data ekonomi yang solid.
Di sisi lain, BI sudah menyiapkan sejumlah strategi seperti mengandalkan intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, domestic non deliverable forward (DNDF), melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder alias triple intervention, dan melakukan operasi twist.
Di antaranya, dengan menjual SBN jangka pendek untuk memancing aliran modal asing untuk masuk ke Indonesia.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG cenderung betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,43 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023