Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memberikan pelayanan pengobatan gratis bagi warga penderita Tuberkulosis (TBC) termasuk ketika menjalani perawatan di pusat layanan kesehatan atau puskesmas.
Kabid Penanganan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur, dr Frida Laila Yahya di Cianjur Selasa, mengatakan, sepanjang tahun 2021-2023 angka penderita TBC di daerah ini terus meningkat, sehingga berbagai cara dilakukan untuk menekannya.
Baca juga: Dinkes Cianjur dorong pencegahan penularan TBC
"Meski angka kasus TBC meningkat selama tiga tahun terakhir, namun angka kasus pasien meninggal karena TBC dapat ditekan dengan penanganan pengobatan rutin yang diberikan secara cuma-cuma alias gratis di puskesmas, sedangkan untuk rumah sakit menggunakan BPJS Kesehatan," katanya.
Pihaknya mencatat kasus TBC tahun 2021 sebanyak 4.643, tahun 2022 menjadi 7.107 dan tahun 2023 Januari hingga Juli terdapat 3.403 kasus penyakit yang disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis itu.
Sedangkan pasien meninggal dunia akibat TBC tahun 2021 sebanyak 73 orang, tahun 2022 sebanyak 100 orang dan tahun 2023 sebanyak 22 orang, sebagian besar pasien penderita TBC setiap tahunnya dinyatakan sembuh namun diminta untuk rutin berkonsultasi dengan dokter.
"Kami meminta warga ikut serta mencegah penyakit TBC dengan menjaga kebersihan diri, keluarga dan lingkungan sekitar dan bagi penderita harus meminum semua obat sesuai resep, sampai dokter memberikan arahan pengobatan selanjutnya," kata Frida.
Pengobatan harus sampai tuntas minimal 6 bulan sesuai petunjuk dokter dan rutin melakukan konsultasi dengan dokter selama dalam pemantauan pengobatan, selalu menutup mulut dengan tisu saat batuk atau bersin, saat beraktivitas di luar rumah tetap menggunakan masker.
"Kami menggencarkan sosialisasi ke warga hingga ke pelosok untuk menekan angka TBC di Cianjur yang masih tinggi dengan rutin melakukan cek kesehatan dan bagi penderita rutin melakukan pengobatan ke puskesmas atau rumah sakit serta menjaga protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Balita penderita meginitis dan TBC butuh bantuan pengobatan
Frida menambahkan, bagi warga yang anggotanya keluarganya menderita TBC harus melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh atau screening guna memastikan tidak tertular, termasuk delapan orang yang tinggal berdekatan dengan tempat tinggal nya.
"Satu orang penderita TBC dapat menularkan penyakitnya terhadap 10 sampai 15 orang di sekitarnya, sehingga perlu dilakukan screening untuk memastikan kondisi kesehatan anggota keluarga dan orang terdekat lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kabid Penanganan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur, dr Frida Laila Yahya di Cianjur Selasa, mengatakan, sepanjang tahun 2021-2023 angka penderita TBC di daerah ini terus meningkat, sehingga berbagai cara dilakukan untuk menekannya.
Baca juga: Dinkes Cianjur dorong pencegahan penularan TBC
"Meski angka kasus TBC meningkat selama tiga tahun terakhir, namun angka kasus pasien meninggal karena TBC dapat ditekan dengan penanganan pengobatan rutin yang diberikan secara cuma-cuma alias gratis di puskesmas, sedangkan untuk rumah sakit menggunakan BPJS Kesehatan," katanya.
Pihaknya mencatat kasus TBC tahun 2021 sebanyak 4.643, tahun 2022 menjadi 7.107 dan tahun 2023 Januari hingga Juli terdapat 3.403 kasus penyakit yang disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis itu.
Sedangkan pasien meninggal dunia akibat TBC tahun 2021 sebanyak 73 orang, tahun 2022 sebanyak 100 orang dan tahun 2023 sebanyak 22 orang, sebagian besar pasien penderita TBC setiap tahunnya dinyatakan sembuh namun diminta untuk rutin berkonsultasi dengan dokter.
"Kami meminta warga ikut serta mencegah penyakit TBC dengan menjaga kebersihan diri, keluarga dan lingkungan sekitar dan bagi penderita harus meminum semua obat sesuai resep, sampai dokter memberikan arahan pengobatan selanjutnya," kata Frida.
Pengobatan harus sampai tuntas minimal 6 bulan sesuai petunjuk dokter dan rutin melakukan konsultasi dengan dokter selama dalam pemantauan pengobatan, selalu menutup mulut dengan tisu saat batuk atau bersin, saat beraktivitas di luar rumah tetap menggunakan masker.
"Kami menggencarkan sosialisasi ke warga hingga ke pelosok untuk menekan angka TBC di Cianjur yang masih tinggi dengan rutin melakukan cek kesehatan dan bagi penderita rutin melakukan pengobatan ke puskesmas atau rumah sakit serta menjaga protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Balita penderita meginitis dan TBC butuh bantuan pengobatan
Frida menambahkan, bagi warga yang anggotanya keluarganya menderita TBC harus melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh atau screening guna memastikan tidak tertular, termasuk delapan orang yang tinggal berdekatan dengan tempat tinggal nya.
"Satu orang penderita TBC dapat menularkan penyakitnya terhadap 10 sampai 15 orang di sekitarnya, sehingga perlu dilakukan screening untuk memastikan kondisi kesehatan anggota keluarga dan orang terdekat lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023