Antarajawabarat.com,16/9 - Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif menggenjot kecendrungan pariwisata kreatif (creative tourism) untuk memperkuat daya saing kawasan wisata di tanah air.

"Pariwisata kreatif merupakan perspektif baru yang masih bisa dan akan berkembang dalam mendukung dunia parwisata di Indonesia, potensinya luar biasa dan itu jelas menjadi bagian dari promosi pariwisata Indonesia," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar pada Seminar Kekuatan Pariwisata Kreatif di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Senin.

Menurut Sapta, Indonesia merupakan negara yang kaya akan kreatifitas yang bisa mendukung pariwisata daerah. Keanekaragaman budaya, adat istiadat serta aneka kekayaan seni budaya dan kuliner daerah merupakan salah satu daya tarik luar biasa yang sebagian sudah tergali dan masih banyak yang belum tergali dan akan tergali pada saatnya nanti.

Mayarakat pariwisata Indonesia, kata Sapta Nirwandar dituntut untuk senantiasa memunculkan sesuatu yang bisa ditonjolkan dan dijual dari daerah masing-masing.

"Kesadaran masyarakat di daerah wisata jelas merupakan sebuah modal besar untuk memajukan pariwisata, dan infrastrukturnya juga harus dibenahi seperti jalan raya, pasar seni dan fasilitas lainnya. Karena sekeras apapun kita melakukan promosi akan sia-sia bila infrastrukturnya tidak terurus dan rusak," katanya.

Semua pihak, menurut dia dituntut untuk mengembangkan perspektif baru tentang bagaimana memasarkan dunia pariwisata di Indosya yang kaya akan ragam budaya.

"Dari budaya menjadi pariwisata kreatif. Masyarakat, akademisi, pemerintah dan stakeholder lainnya dituntut untuk memperoleh perspektif baru tentang bahaimana memaksimalkan potensi pariwisata yang ada di tengah-tengah kita," kata dia.

Sapta Nirwandar menyebutkan, Kota Bandung merupakan kota klreatif yang telah menangkap peluyang pariwisata kreatif. Bandung dan kota-kota lainnya di Indoneia banyak memiliki poteni kreatif yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.

"Seperti kuliner, kerajinan tangan, fashion dan pertunjukan, orang tidah hanya sekedar datang tapi datang untuk menyaksikan proses itu terjadi ikut dalam penciptaannya," kata Sapta.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga mendorong pemerintah daerah untuk terus bergairah memajukan pariwisata daerah masing-masing dengan mendukung kearifan lokal dan potensi kreatif daerah masing-masing sehingga memunculkan nilai tambah bagi pariwisata di daerah itu.

Pengembangan dan terobosan-terobosan kebijakan pengembangan wisata di daerah, kata dia akan membantu merealisasikan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang secara nasional ditargetkan mencapai 8,6 juta pada 2013.

"Upaya daerah itu sangat mendukung target 8,6 juta wisatawan ke tanah air, saat ini sudah mencapai 8,4 juta," kata dia.

Namun di sisi lain, sebarannya belum merata. Bali masih menempati peringkat pertama tujuan wisata yakni mencapai 35 persen, sisanya merata di kisaran 10-15 persen.

"Itu PR dimana daerah wisata lainnya harus mengejar Bali yang kunjungannya mencapai 35 persen. Kota Bandung sendiri masih di bawah 10 persen, dan itu jelas masih harus meningkatkan promosinya, juga daerah lain. Peluang itu besar termasuk adanya penerbangan langsung ke luar negeri," kata Sapta Nirwandar.

Sementara itu Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia Wiryanti Sukamdhani menyebutkan istilah Creative Tourim sendiri lahir karena perubahan-perubahan yang terjadi, baik dari aspek regulasi, preferensi konsumen, tingkat persaingan dan lainnya.

Perubahan besar yang terjadi manakala teknolobi internet menyatu dengan kehidupan manusia maka pola pariwisata berubah. Pariwisata yang hanya menjual destinasi tanpa ada sentuhan kreatifitas akan kalah bersaing.

"Perubahan preferensi wiatawan dikarenakan wisatawan makin pintar karena dapat mengakses informasi yang nyaris tanpa batas, tuntutan wiatawan makin tinggi tak hanya menikmati aktifitas wiata tapi ingin juga terlibat secara aktif, mendapat pelayanan prima dan juga mengharapkan ada sentuhan kreatif," katanya.

Khusus untuk pariwisata berbasiskan budaya, wiatawan makin ingin menikmati, mengalima dan terlihbat aktif dengan kegiatan kreatif lokal, sehingga pariwisata harus dinamis.

Sementara itu kegiatan seminar Kekuatan Pariwisata Kratif yang digelar di UPI juga dihadiri oleh sejumlah prektisi usaha, akademisi serta Kadin. Hadir pula pasar pemasaran terkemuka yang juga anggota BPPI Hermawan Kertajaya.***3***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013