Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kota Bandung mencatat omzet para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) naik signifikan setelah adanya pendampingan.
 
Kepala Bidang Usaha Mikro Diskop UKM Kota Bandung Trisye Avi di Bandung, Jumat, mengatakan, dari ratusan UMKM yang ada total omzetnya sebelum ada pendampingan sebesar Rp15,6 miliar. Kemudian setelah para UMKM diberikan pendampingan total omzetnya naik signifikan mencapai sebesar Rp34,5 miliar.

Jadi, lanjutnya, kenaikan omzet UMKM tercatat 120 persen dari sebelum ada pendampingan.

Menurut dia, saat ini setiap tahunnya jumlah pelaku UMKM yang perlu didampingi terus bertambah, sehingga jumlah pendamping pun terus bertambah dan kini setiap kecamatan memiliki pendamping.
 
"Di tahun 2023, ada sebanyak 30 pendamping di setiap kecamatan yang mendampingi total 900 pelaku UMKM," kata Trisye.
 
Dia menjelaskan, para pendamping itu memberikan sejumlah pelatihan kepada para UMKM tersebut, di antaranya peningkatan kapasitas, kemampuan, dan peralihan menuju pemasaran secara digital.
 
Sejak tahun 2016, menurutnya, Diskop UKM telah mendampingi sekitar 9.000 UMKM di Kota Bandung. Dari angka tersebut sekitar 2.000 UMKM telah naik kelas dan telah lepas pendampingan.
 
"Memang betul kalau terus didampingi mah nggak maju-maju itu kalau mereka sudah mandiri, ya kita lepas, kita cari baru lagi," kata dia.
 
Dia pun memastikan pihaknya bakal terus meningkatkan kapasitas UMKM. Selain melakukan pendampingan, menurutnya Pemerintah Kota Bandung juga menyediakan akses permodalan melalui kerjasama dengan perbankan.
 
"Kita ada grading, ada kelasnya yang dikatakan sudah lulus, kita kan kurasi terus, ada yang menengah dan ada yang masih harus dibina," kata Trisye.


 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023