Persiapan fasilitas untuk layanan jamaah haji Indonesia di Mina sudah mencapai 99 persen dan diharapkan dalam waktu dekat sudah siap digunakan, kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
"Pak Amin (Ketua Dewan Direksi Perusahaan Masyariq Dzahabiyah M Amin Indragiri, red.) bilang persiapan sudah 99 persen. Kami berharap satu dua hari ke depan sudah bisa full dipakai," kata Menag saat ditanya perkembangan persiapan fasilitas di Mina, Rabu.
Masyariq merupakan perusahaan penyedia layanan haji dan umrah selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Kami sudah cek kesiapannya dan alhamdulillah ada banyak perbaikan di sini. Salah satu yang paling penting adalah toilet. Per maktab sudah ditambah 28 toilet, jadi akan memperpendek antrean jamaah yang akan ingin menggunakan toilet," kata Menag.
Menag juga menilai tempat wudhu, akses untuk penyandang disabilitas dan toilet khusus di Mina sudah bagus, serta ada perubahan yang sangat signifikan dari pelayanan sebelumnya yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia.
"Mudah-mudahan apa yang diberikan ini semakin memperlancar dan mempermudah serta membuat nyaman para jamaah haji kita dalam menunaikan ibadahnya terutama di Mina. Jadi sudah sangat okelah," kata dia.
Selain toilet, Menag juga meninjau dapur yang akan digunakan memasak makanan bagi jamaah haji selama di Mina dan kondisi dapur baik, bersih, dan juga lebih luas dari tahun lalu.
“Layanan konsumsi oke, tidak ada masalah saya kira. Saya sudah lihat dapurnya, bersih, luas, dan lebih dingin. Nanti makanan diantar. Jamaah tidak perlu ambil ke dapur karena akan diantar,” katanya.
Selama di Mina, jamaah haji Indonesia akan tinggal di tenda yang dilengkapi dengan pendingin udara, hamparan karpet merah, dan kasur busa dan Menag minta agar pendingin udara tidak langsung diarahkan ke bawah, karena banyak jamaah yang merasa kedinginan dan kurang nyaman.
KKHI di Mina, kata Menag, juga relatif lebih luas, namun ada catatan untuk pihak masyariq agar menambahkan standing AC.
"Saya tadi minta ditambahkan pendingin di klinik supaya lebih nyaman dan disanggupi oleh pihak masyariq. Jadi tadi sudah menyampaikan akan memberikan tambahan standing AC, biar lebih terasa dinginnya dan nyaman khususnya di klinik," katanya.
Puncak haji akan dimulai pada 8 Zulhijah 1444 H atau 26 Juni 2023. Pada tanggal itu jamaah haji akan diberangkatkan dari Mekkah menuju Arafah.
Pada 9 Zulhijah (27 Juni), jamaah akan wukuf di Arafah lalu, malamnya ke Muzdalifah dan pada 10 Zulhijah atau 28 Juni jamaah sudah bertolak untuk mabit (bermalam) di Mina selama dua sampai tiga hari dan melempar jumrah.
Baik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jamaah haji Indonesia ditempatkan di 70 maktab, tiap maktab terdiri dari sejumlah tenda besar yang memuat sekitar tujuh sampai delapan kloter.
DPR: Pelayanan Haji 2023 sudah bagus
Apalagi, tambahnya, jamaah haji harus kembali lagi ke Madinah melaksanakan Arbain (shalat fardlu dalam 40 waktu) usai melaksanakan ibadah puncak haji.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Pak Amin (Ketua Dewan Direksi Perusahaan Masyariq Dzahabiyah M Amin Indragiri, red.) bilang persiapan sudah 99 persen. Kami berharap satu dua hari ke depan sudah bisa full dipakai," kata Menag saat ditanya perkembangan persiapan fasilitas di Mina, Rabu.
Masyariq merupakan perusahaan penyedia layanan haji dan umrah selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Kami sudah cek kesiapannya dan alhamdulillah ada banyak perbaikan di sini. Salah satu yang paling penting adalah toilet. Per maktab sudah ditambah 28 toilet, jadi akan memperpendek antrean jamaah yang akan ingin menggunakan toilet," kata Menag.
Menag juga menilai tempat wudhu, akses untuk penyandang disabilitas dan toilet khusus di Mina sudah bagus, serta ada perubahan yang sangat signifikan dari pelayanan sebelumnya yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia.
"Mudah-mudahan apa yang diberikan ini semakin memperlancar dan mempermudah serta membuat nyaman para jamaah haji kita dalam menunaikan ibadahnya terutama di Mina. Jadi sudah sangat okelah," kata dia.
Selain toilet, Menag juga meninjau dapur yang akan digunakan memasak makanan bagi jamaah haji selama di Mina dan kondisi dapur baik, bersih, dan juga lebih luas dari tahun lalu.
“Layanan konsumsi oke, tidak ada masalah saya kira. Saya sudah lihat dapurnya, bersih, luas, dan lebih dingin. Nanti makanan diantar. Jamaah tidak perlu ambil ke dapur karena akan diantar,” katanya.
Selama di Mina, jamaah haji Indonesia akan tinggal di tenda yang dilengkapi dengan pendingin udara, hamparan karpet merah, dan kasur busa dan Menag minta agar pendingin udara tidak langsung diarahkan ke bawah, karena banyak jamaah yang merasa kedinginan dan kurang nyaman.
KKHI di Mina, kata Menag, juga relatif lebih luas, namun ada catatan untuk pihak masyariq agar menambahkan standing AC.
"Saya tadi minta ditambahkan pendingin di klinik supaya lebih nyaman dan disanggupi oleh pihak masyariq. Jadi tadi sudah menyampaikan akan memberikan tambahan standing AC, biar lebih terasa dinginnya dan nyaman khususnya di klinik," katanya.
Puncak haji akan dimulai pada 8 Zulhijah 1444 H atau 26 Juni 2023. Pada tanggal itu jamaah haji akan diberangkatkan dari Mekkah menuju Arafah.
Pada 9 Zulhijah (27 Juni), jamaah akan wukuf di Arafah lalu, malamnya ke Muzdalifah dan pada 10 Zulhijah atau 28 Juni jamaah sudah bertolak untuk mabit (bermalam) di Mina selama dua sampai tiga hari dan melempar jumrah.
Baik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jamaah haji Indonesia ditempatkan di 70 maktab, tiap maktab terdiri dari sejumlah tenda besar yang memuat sekitar tujuh sampai delapan kloter.
DPR: Pelayanan Haji 2023 sudah bagus
Sementara itu, Tim Pengawas DPR RI menilai penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 Hijriah dan pelayanan terhadap jamaah haji Indonesia sudah bagus dan menunjukkan adanya persiapan yang cukup matang.
"Bersama Timwas DPR RI, kami melakukan pengawasan langsung ke Bandara Madinah terkait dengan kedatangan jamaah haji kuota tambahan. Kami melihat pelayanan yang dilakukan petugas haji cukup bagus," kata Ketua Komisi VIII sekaligus Ketua Tim Pengawas Haji DPR RI Ashabul Kahfi di Bandara Internasional Amir Mohammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Rabu.
Timwas memantau langsung pelayanan petugas saat menyambut kedatangan jamaah haji kelompok terbang (kloter) SOC 97 Embarkasi Solo dengan 276 peserta haji dan empat orang petugas mendarat di Bandara Internasional AMAA pukul 10.40 Waktu Arab Saudi (WAS).
"Bersama Timwas DPR RI, kami melakukan pengawasan langsung ke Bandara Madinah terkait dengan kedatangan jamaah haji kuota tambahan. Kami melihat pelayanan yang dilakukan petugas haji cukup bagus," kata Ketua Komisi VIII sekaligus Ketua Tim Pengawas Haji DPR RI Ashabul Kahfi di Bandara Internasional Amir Mohammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Rabu.
Timwas memantau langsung pelayanan petugas saat menyambut kedatangan jamaah haji kelompok terbang (kloter) SOC 97 Embarkasi Solo dengan 276 peserta haji dan empat orang petugas mendarat di Bandara Internasional AMAA pukul 10.40 Waktu Arab Saudi (WAS).
Kahfi mengatakan pergerakan jamaah haji dari mulai turun dari pesawat kemudian istirahat di Paviliun Keong berjalan lancar, begitu juga pergerakan jamaah haji menuju bus berlangsung cukup lancar dan singkat.
Menurutnya pelayanan transportasi bagi para jamaah haji Indonesia sangat bagus dan secara khusus, Kahfi juga melihat langsung bus yang digunakan untuk membawa para jamaah haji Indonesia.
Menurutnya pelayanan transportasi bagi para jamaah haji Indonesia sangat bagus dan secara khusus, Kahfi juga melihat langsung bus yang digunakan untuk membawa para jamaah haji Indonesia.
"Saya tadi naik ke atas bus dan kondisi bus sangat bagus, sehingga para jamaah haji bisa nyaman," katanya.
Selain itu pihaknya juga menyoroti pelayanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dan diakuinya, fasilitas yang berada di KKHI sudah cukup maksimal.
Selain itu pihaknya juga menyoroti pelayanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dan diakuinya, fasilitas yang berada di KKHI sudah cukup maksimal.
"Kemarin juga kami memantau KKHI. Fasilitas di sana sudah maksimal," tambahnya.
Terkait dengan kuota tambahan, Timwas DPR RI meminta pemerintah untuk diberangkatkan langsung menuju Jeddah, karena dengan melalui Madinah, jamaah haji masih harus menempuh perjalanan sekitar enam jam menuju Mekkah dan kondisi itu sangat memberatkan.
"Ke depan untuk kuota tambahan ini, diharapkan bisa diterbangkan langsung ke Jeddah bukan ke Madinah karena ada perjalanan tambahan sekitar enam jam dari Madinah menuju Mekkah," katanya.
"Ke depan untuk kuota tambahan ini, diharapkan bisa diterbangkan langsung ke Jeddah bukan ke Madinah karena ada perjalanan tambahan sekitar enam jam dari Madinah menuju Mekkah," katanya.
Apalagi, tambahnya, jamaah haji harus kembali lagi ke Madinah melaksanakan Arbain (shalat fardlu dalam 40 waktu) usai melaksanakan ibadah puncak haji.
"Karena itu, kami meminta pemerintah melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Arab Saudi terkait penerbangan untuk kuota tambahan ini," tutupnya
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag sebut persiapan fasilitas di Mina sudah 99 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023