Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan sejumlah daerah yang berada di lima kecamatan sekitar Karawang rawan kekeringan pada musim kemarau panjang sebagai dampak El Nino.
"Pada musim kemarau tahun ini, dampak dari El Nino, ada lima kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Mahpudin, saat dihubungi di Karawang, Selasa.
Baca juga: Wilayah utara Karawang akan dibangun embung atasi kekeringan sawah
Ia mengatakan sejumlah daerah yang rawan kekeringan pada musim kemarau panjang sebagai dampak dari El Nino di antaranya Kecamatan Tegalwaru, Telukjambe Barat, Ciampel, Pangkalan dan Kecamatan Pakisjaya.
Disebutkan, untuk di wilayah selatan atau di Kecamatan Tegalwaru biasanya dua desa yang rawan kekeringan pada musim kemarau, yakni Desa Kutalanggeng dan Cintalanggeng.
Kemudian Kecamatan Pangkalan di Desa Jatilaksana. Lalu di Kecamatan Telukjambe Barat di Desa Wanajaya, Wanakerta dan sekitarnya.
Baca juga: Pemkab Karawang normalisasi aliran sungai Cikarang atasi kekeringan
Selanjutnya di Kecamatan Ciampel daerah rawan kekeringan pada musim kemarau panjang terjadi di Desa Cibenda, dan sejumlah desa di wilayah utara Karawang, yakni Kecamatan Pakisjaya.
Selama kemarau panjang, pihak BPBD Karawang akan mewaspadai potensi kekeringan di lima kecamatan tersebut.
Baca juga: Karawang akan normalisasi irigasi atasi kekeringan sawah
Di antara upaya yang dilakukan ialah mencari sumber mata air dan mendistribusikan air kepada masyarakat setempat.
Menurut dia, untuk sementara ini, daerah yang sudah mengalami kekeringan adalah daerah Cibenda Desa Parungmulya Ciampel.
Dalam mengatasi kekeringan itu, katanya, BPBD Karawang telah mendistribusikan delapan tanki air bersih untuk ribuan masyarakat yang berada di daerah tersebut.
Baca juga: BPBD Karawang distribusikan bantuan air bersih ke daerah kekeringan di musim kemarau
Bangun embung
Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat melalui Dinas Pertanian berencana membangun embung di wilayah Karawang bagian utara untuk mengatasi masalah pertanian atau kesulitan air yang sering dialami petani saat musim kemarau.
"Di wilayah Karawang utara, khususnya Kecamatan Cibuaya, kalau musim hujan kebanjiran, sedang kalau musim kemarau kekeringan. Ini sangat berdampak negatif terhadap pertanian. Karena itu, kami saat ini tengah melakukan kajian akademik untuk pembangunan embung,” kata Kepala Dinas Pertanian setempat Hanafi, di Karawang, Sabtu.
Pembangunan embung itu direncanakan bertempat di atas lahan seluas sekitar 5 hektare di wilayah utara Karawang.
Selain pembangunan embung, untuk mendukung sektor pertanian, Pemkab Karawang juga melakukan normalisasi saluran irigasi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karawang Dedi Ahdiat menyampaikan program normalisasi saluran irigasi itu merupakan program prioritas di dinasnya, sebagai bentuk dukungan dalam peningkatan produksi pertanian dan ketahanan pangan nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Pada musim kemarau tahun ini, dampak dari El Nino, ada lima kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Mahpudin, saat dihubungi di Karawang, Selasa.
Baca juga: Wilayah utara Karawang akan dibangun embung atasi kekeringan sawah
Ia mengatakan sejumlah daerah yang rawan kekeringan pada musim kemarau panjang sebagai dampak dari El Nino di antaranya Kecamatan Tegalwaru, Telukjambe Barat, Ciampel, Pangkalan dan Kecamatan Pakisjaya.
Disebutkan, untuk di wilayah selatan atau di Kecamatan Tegalwaru biasanya dua desa yang rawan kekeringan pada musim kemarau, yakni Desa Kutalanggeng dan Cintalanggeng.
Kemudian Kecamatan Pangkalan di Desa Jatilaksana. Lalu di Kecamatan Telukjambe Barat di Desa Wanajaya, Wanakerta dan sekitarnya.
Baca juga: Pemkab Karawang normalisasi aliran sungai Cikarang atasi kekeringan
Selanjutnya di Kecamatan Ciampel daerah rawan kekeringan pada musim kemarau panjang terjadi di Desa Cibenda, dan sejumlah desa di wilayah utara Karawang, yakni Kecamatan Pakisjaya.
Selama kemarau panjang, pihak BPBD Karawang akan mewaspadai potensi kekeringan di lima kecamatan tersebut.
Baca juga: Karawang akan normalisasi irigasi atasi kekeringan sawah
Di antara upaya yang dilakukan ialah mencari sumber mata air dan mendistribusikan air kepada masyarakat setempat.
Menurut dia, untuk sementara ini, daerah yang sudah mengalami kekeringan adalah daerah Cibenda Desa Parungmulya Ciampel.
Dalam mengatasi kekeringan itu, katanya, BPBD Karawang telah mendistribusikan delapan tanki air bersih untuk ribuan masyarakat yang berada di daerah tersebut.
Baca juga: BPBD Karawang distribusikan bantuan air bersih ke daerah kekeringan di musim kemarau
Bangun embung
Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat melalui Dinas Pertanian berencana membangun embung di wilayah Karawang bagian utara untuk mengatasi masalah pertanian atau kesulitan air yang sering dialami petani saat musim kemarau.
"Di wilayah Karawang utara, khususnya Kecamatan Cibuaya, kalau musim hujan kebanjiran, sedang kalau musim kemarau kekeringan. Ini sangat berdampak negatif terhadap pertanian. Karena itu, kami saat ini tengah melakukan kajian akademik untuk pembangunan embung,” kata Kepala Dinas Pertanian setempat Hanafi, di Karawang, Sabtu.
Pembangunan embung itu direncanakan bertempat di atas lahan seluas sekitar 5 hektare di wilayah utara Karawang.
Selain pembangunan embung, untuk mendukung sektor pertanian, Pemkab Karawang juga melakukan normalisasi saluran irigasi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karawang Dedi Ahdiat menyampaikan program normalisasi saluran irigasi itu merupakan program prioritas di dinasnya, sebagai bentuk dukungan dalam peningkatan produksi pertanian dan ketahanan pangan nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023