Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus mengoptimalkan program Harum Madu akronim dari Halaman Rumah Bermanfaat Terpadu di lingkungan masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan dan membantu memenuhi kebutuhan pokok sehingga bisa meringankan beban ekonomi masyarakat.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Pertanian Garut Wilayah IX Kecamatan Bayongbong, Cigedug, dan Cilawu Tedi Gumilar mengatakan, pihaknya terus berupaya optimal  program Harum Madu bisa dilaksanakan masyarakat maupun kelompok seperti yang saat ini dilakukan di Kecamatan Bayongbong.

"Alhamdulillah di Bayongbong sekarang pelaksanaan Harum Madu sudah mulai berjalan, ada 9 desa yang sudah melaksanakan kegiatan Harum Madu, mudah-mudahan untuk ke depan di Kecamatan Bayongbong bisa terlaksana semua Harum Madu," kata Tedi saat meninjau kegiatan Harum Madu di Kampung Neglasari, Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Senin.

Ia menuturkan masyarakat di Desa Mekarsari cukup semangat dan antusias melaksanakan program Harum Madu dengan melakukan kegiatan menanam tanaman pangan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan keluarga.

Ia berharap gerakan masyarakat tersebut bisa menjadi pendorong bagi daerah lain untuk semangat melakukan kegiatan menanam tanaman pangan di sekitar lingkungan rumah.

"Kegiatan di Mekarsari yang begitu semangat, begitu antusias, dan warga masyarakatnya kompak, mudah-mudahan diikuti oleh semua wilayah," katanya.

Ia menyampaikan pelopor program Harum Madu di Kecamatan Bayongbong adalah Kelompok Perempuan Peduli Pangan (KP3) di Desa Mekarsari.
Ia menjelaskan wilayah Kecamatan Bayongbong memiliki dua komoditas untuk program Harum Madu yang wajib ditanam yakni bawang merah dan cabai, namun ada juga beberapa jenis lain yang ditanam masyarakat, seperti tanaman obat keluarga atau tanaman biofarmaka hingga sayuran seperti kangkung dan sebagainya.

Ia berharap program Harum Madu di Desa Mekarsari terus berkelanjutan, tidak hanya seremonial, melainkan bisa memberikan manfaat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti inflasi maupun harga pangan di pasaran naik.

"Sering terjadi harga mahal, itu antisipasinya seperti itu, warga enggak usah lah beli tomat, beli cabai yang mahal-mahal, kan sudah ada di halaman, jadi antisipasinya seperti itu harapan kami," katanya.



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023