Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan jalannya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA, SMK, SLB, Tahun 2023 memenuhi tiga aspek, diantaranya dilaksanakan dengan transparan dan akuntabel.
 
"Transparan artinya keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pihak lain. Itu harus dipenuhi peserta didik dan panitia," kata Sekretaris Disdik Jabar, Yesa Sarwedi Hamiseno, pada Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) yang digelar PWI Pokja Gedung Sate bertajuk "PPDB Jabar Objektif dan Transparan, Peserta Didik Bahagia Lanjutkan Pendidikan," di Kota Bandung, Kamis.
 
Yesa mengatakan PPDB Jawa Barat Tahun 2023 tahap pertama atau afirmasi sudah ditutup pada 10 Juni 2023. Tercatat ada sebanyak 317 ribu siswa-siswi yang mendaftarkan pada tahap tersebut.
 
Tahap pertama ini meliputi jalur Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM), kondisi tertentu, perpindahan tugas orang tua atau anak guru, prestasi, dan jalur rapor.
 
"Persiapan hingga pendaftaran sesuai zona-nya ya harus transparan. Kalau bukan ekonomi tidak mampu, enggak usah ngaku peserta tidak mampu. Prestasi, enggak usah seolah-olah dibikin berprestasi," kata Yesa.
 
Yesa mengatakan prinsip kedua PPDB Jabar 2023 yaitu keterbukaan informasi juga sudah dilakukan sejak awal, mulai dari sosialisasi, mekanisme yang nanti akan diterapkan, hingga koordinasi dengan pemangku kepentingan.
 
"Transparan juga saat proses, seleksi, dan pengumuman. Masyarakat atau siswa sudah bisa lihat jalurnya, KETM, perpindahan, prestasi, akan kita sampaikan. Termasuk dasar daripada seleksi," katanya.
 
Terakhir yaitu akuntabel, kata Yesa, siswa maupun orangtua mempertanggungjawabkan data administrasi yang diserahkan saat pendaftaran. Orang tua bahkan membuat pernyataan integritas bahwa apa yang ditulis benar adanya, termasuk panitia.

Setelah tahap pertama usai, selanjutnya, akan dibuka tahap kedua atau zonasi dan tahap ini akan dimulai pada 26  hingga 30 Juni 2023.
 
"Zonasi ini prinsipnya menghindari sekolah favorit. Diharapkan makin ke sini kalau betul prinsip zonasi diterapkan, otomatis input siswa beragam," katanya.
 
Sebelumnya Kepala Disdik Jawa Barat Wahyu Mijaya mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menyediakan 300 ribu kuota secara keseluruhan untuk SMA, SMK dan SLB pada PPDB 2023. Kuota 300 ribu ini disediakan untuk tahap pertama afirmasi dan tahap kedua zonasi.
 
Wahyu memastikan aturan PPDB Jawa Barat 2023 tidak banyak berubah baik pada tahap afirmasi maupun zonasi.
 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Jawa Barat jamin PPDB 2023 transparan dan akuntabel

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023