Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, Jabar, memperketat hewan ternak yang masuk ke Pasar Hewan Ciwareng  untuk antisipasi penyebaran penyakit kulit berbenjol atau lumpy skin disease (LSD).

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta, Siti Ida Hamidah, di Purwakarta, Jumat, mengatakan, kasus penyakit LSD pertama kali ditemukan pada 6 Februari 2023, di posko pemeriksaan sebelum memasuki Pasar Hewan Ciwareng.

Dari pemeriksaan tersebut,  ditemukan kasus LSD pertama pada dua ekor sapi dan satu ekor kerbau.

Ida menyampaikan jumlah hewan ternak sapi yang terkena penyakit LSD terhitung kecil dibandingkan dengan jumlah total ternak sapi di Purwakarta yang mencapai 13.808 ekor.

"Namun kami tidak ingin penyakit LSD menjangkiti sapi-sapi lain. Jadi kami akan terus melakukan monitoring dan kontrol ketat terhadap semua lokasi ternak sapi dan semua pasar hewan di Purwakarta, sehingga penyakit itu benar-benar bisa teratasi," katanya.

Catatan Dinas Peternakan dan Perikanan Purwakarta, hingga kini jumlah hewan ternak sapi dan kerbau yang sudah divaksin karena penyakit LSD mencapai 972 ekor, terdiri atas sebanyak 960 ekor sapi dan 12 ekor kerbau.

Penyakit LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh lumpy skin disease virus. Hewan ternak yang terjangkit penyakit LSD mudah dikenali dari bentuk fisiknya. Salah satu cirinya terdapat benjolan keras semacam cacar pada kulit. Biasanya pada areal perut, leher serta punggung hewan tersebut.

 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023